TechforID – Wamenparekraf atau Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Angela Tanoesudibjo, menambahkan bahwa perkembangan Non-Fungible Token (NFT) menjadi peluang dan potensi yang besar bagi ekonomi kreatif Indonesia.
NFT sendiri memang sedang booming baik didalam maupun luar negeri. Utamanya di Indonesia sejak terjualnya NFT foto selfie Ghozali seharga miliaran rupiah.
Saat mengunjungi galeri NFT pertama di Indonesia, atau tepatnya ke Superlative Secret Society di Bali, Wamenparekraf berkata NFT merupakan peluang yang harus diperhatikan. Walaupun ada beberapa resiko yang menyertainya.
Keunikan dari NFT sendiri yaitu ia merupakan asset digital yang dipakai sebagai bukti kepemilikian barang yang dibeli dengan kripto.
Umumnya ia berupa gambar, karya seni, atau bahkan musik yang didalamnya terdapat kode khusus sebagai bukti sah kepemilikian.
Baca juga : Sikat Plagiat, OpenSea Tambahkan Fitur Deteksi dan Verifikasi NFT Baru
Karena sifatnya yang tidak bisa diduplikasi, Wamenparekraf Angela positif hal ini bisa memajukan para pelaku ekonomi dan melindungi mereka dari tindak pembajakan.
“Jadi, ke depan produk pelaku ekonomi kreatif ini akan lebih rapi karena terdokumentasi, dan ada record-nya dari NFT.
Ini keuntungan bagi pelaku ekraf seperti seniman akan lebih aman, tidak akan ada masalah dari segi hak cipta karena sistemnya sudah dicatat secara digital,” kata Wamenparekraf.
Saat mengunjungi galeri NFT tersebut, dirinya juga berharap acara ini bisa dikolaborasikan seperti halnya acara pemerintah atau Wamenparekraf.
Misal seperti The World Conference on Creative dimana ada delegasi berkunjung ke galeri NFT tersebut.
Sementara itu, Manajer Galeri Superlative SS, Angjelia Dewi, menambahkan bahwa galeri NFT ini dapat dikunjungi oleh wisatawan secara gratis.
Dengan upaya itu, diharapkan agar edukasi mengenai NFT di Pulau Dewata terus terjaga.
Baca artikel selanjutnya :
