TechforID – Melalui Direktorat Jendral Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU), Kementrian Agama bakal merealisasikan manasik haji tetapi melalui Metaverse.
Berita ini muncul tidak lama setelah Badan Amil Zakat Nasional (Baznaz) mengumumkan rencana mereka untuk membuka konter zakat di metaverse juga.
Tidak hanya didunia, metaverse juga mendapat popularitas yang besar di negara Indonesia. Baik sektor perusahaan, perbankan, hingga pemerintah mulai menjajaki dunia virtual ini.
Metaverse sendiri digadang-gadang sebagai teknologi dimana manusia akan berinteraksi di masa depan tetapi secara virtual.
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengatakan layanan haji dan umrah saat ini harus dapat beradaptasi dengan zaman. Layanan manasik haji dan umrah harus bertransformasi ke arah digital termasuk masuk ke metaverse.
“Tadi saya juga sudah berbicara kalau manasik itu juga bisa dilakukan dengan cara metaverse (virtual),” kata Menag saat membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas)
Baca juga : Sambut Ramadhan, Baznaz Tawarkan Zakat Melalui Metaverse
Meski bermain diranah agama, sang menteri ingin mendukung penuh transformasi digital yang diterapkan pada layanan haji dan umrah.
Ia sendiri memberikan dukungan penuh kepada direksi dan semua jajaran untuk mengembangkan hal ini mulai dari pendaftaran hingga kegiatan manasik haji di metaverse.
Dengan manasik haji melalui metaverse, para jemaah diharapkan bisa merasakan hadir langsung di Masjidil Haram, melakukan tawaf dan Sa’i secara virtual, jemaah sudah tidak bisa lagi diberikan manasik secara konvensional seperti sebelum-sebelumnya,
“Jemaah haji bisa membayangkan apa yang belum pernah mereka jumpai seperti putaran tawaf, dimana lampu hijaunya bila jemaah kita menggunakan metaverse jemaah bisa merasakan saat di melaksanakn Tawaf dan Sa’i di Tanah Suci,” ujar menag.
Selain manasik ibadah, jemaah juga harus diberikan manasik tata cara menggunakan toilet pesawat dan kunci kamar hotel.
Baca artikel selanjutnya :
