TechforID – Dalam menyikapi tingginya tren metaverse, perusahaan pembuat bir Belanda Heineken justru menyindir dunia virtual itu dengan meluncurkan bir virtual di Decentraland.
Meski banyak perusahaan yang tergiur masuk ke dalam metaverse, namun tidak sedikit orang yang skeptis dengan konsepnya nanti.
Sejak awal tahun 2022, hype metaverse kian mencapai tingkat baru sehingga banyak perusahaan meluncurkan produk atau layanan mereka disana.
Misalnya saja seperti Manchester City yang bulan lalu sudah mulai rencana pembangunan stadium Etihad di metaverse.
Lalu di sektor perbankan seperti JPMorgan yang membuka cabang di Metaverse dan menampilkan ruang digital yang unik.
Di Indonesia sendiri tren ini tidak kalah hebohnya dengan adanya beberapa bank maupun sektor pemerintah yang mulai bermain di metaverse.
Dalam siaran persnya, Heineken mengumumkan dan mengklaim kalau produk bir virtualnya ini merupakan yang pertama didunia.
Tidak hanya disajikan secara virtual, proses pembuatan birnya sekalipun konon diproduksi disini.
Baca juga : Menteri Agama Realisasikan Manasik Haji Via Metaverse
Diberi nama Heineken Silver, bir virtual ini hanya tersedia di toko Heineken yang ada di metaverse.
Tidak cuma menyindir, bahkan saat peluncurannya Heineken mengundang beberapa jurnalis dan seringkali membuat lelucon yang menyindir metaverse.
Menurut Heineken sendiri, bir virtual dimaksudkan untuk mengolok-olok “kami dan banyak merek lain” yang melompat cepat ke hype metaverse dengan meluncurkan produk dan layanan virtual sebagai aksi publisitas.
Meski mengklaim bir virtualnya merupakan yang pertama di Decentraland, tetapi kejadian sebenarnya ini bukan pertama kalinya produsen bir turun ke metaverse.
Sebelum Heineken, seorang pria bernama Miller Lite membuka Meta Lite Bar di platform metaverse pada Februari lalu.
Terlepas dari semua sindirian ini, kampanye pemasaran Heineken ini justru dinilai lebih menarik dan menciptakan jenis pemasaran baru.
Baca artikel selanjutnya :
