TechforID – Presiden El Savador, Nayib Bukele, tidak henti-hentinya melakukan hal tidak terduga yang bisa membuat dunia tertarik padanya.
Usai mengumumkan rencana akan membangun kota Bitcoin, baru-baru ini ia dikabarkan memuat re-tweet yang isinya meminta agar Amerika berhenti mencetak uang kalau takut Inflasi.
Mengutip dari Bloomberg, Pada 30 November lalu baik partai Demokrat maupun Republik di AS mengadakan rapat yang membahas kondisi keuangan negara.
Keduanya sama-sama menyatakan keprihatinan tentang harga yang kian naik dan berpeluang besar terjadinya Inflasi.
Inilah yang memicu Presiden El Savador untuk memuat tweet yang berisi demikian. Ia juga baru-baru ini membeli kembali 100 Bitcoin ke kas negara ketika harganya sedang turun.
Hal ini sebenarnya dipicu juga dengan penemuan varian Covid baru yaitu Omicron di kawasan Afrika Selatan. Sejak munculnya virus ini, banyak negara yang menutup akses bandara dari dan ke negara-negara di Afrika Selatan.
Ketua Fed, Jerome Powell menggambarkan inflasi tinggi yang tetap menjadi masalah terus-menerus di AS.
Dia menambahkan bahwa Fed harus mulai menyelesaikan skema pembelian obligasi lebih awal dari target pertengahan 2022 yang dijadwalkan.
Kata yang digunakan adalah “tapering”, yang mengacu pada perlambatan bertahap pembelian sekuritas dan obligasi.
Bank sentral secara efektif mencetak uang untuk membeli obligasi dengan tujuan menekan suku bunga yang saat ini berada di 0,25%.
Kecilnya suku bunga berarti lebih banyak pinjaman, yang mana merangsang ekonomi dan pengeluaran. Namun, pencetakan uang meningkatkan inflasi dan secara bertahap mengikis nilai mata uang dari waktu ke waktu,
Meski sempat diprotes warganya dan dikritik beberapa pakar dunia, selama ini Presiden El Savador terlihat acuh dan kondisi El Savador masih dinilai baik.
Stimulus untuk mendapatkan dukungan warganya yaitu dengan memberikan Bitcoin senilai 30 dollar secara gratis juga dilaporkan naik 15% menjadi 34,43 dollar.
Baca Artikel Selanjutnya :