Kepopuleran mata uang kripto kian meningkat dari waktu ke waktu. Hal ini dikarenakan banyak orang yang mulai sadar akan pentingnya investasi.
Berbicara tentang jenis investasi ini, tak lengkap rasanya jika tidak membahas mengenai cara mining atau menambang Cryptocurency.
Diibaratkan layaknya menambang emas, menambang bitcoin juga tak kalah sulitnya bagi sebagian orang.
Namun, sekali kamu menemukan cara yang tepat dalam melakukannya, “emas” paling dasar sekalipun bisa kamu raih.
Tulisan kali ini akan membahas tentang hal-hal yang perlu kamu perhatikan saat melakukan mining atau menambang cryptocurency. Berikut ulasannya.
Pengertian Menambang Cryptocurency
Hal mendasar yang harus kamu ketahui adalah tentang oengertian menambang cryptocurency itu sendiri.
Secara sederhana, menambang cryptocurency diartikan dengan proses di mana transaksi diverifikasi dan ditambahkan ke buku besar publik blockchain.
Proses verifikasi transaksi ini dikenal sebagai “blok penemuan”.
Seperti telah disinggung di atas, menambang cryptocurency bisa diibaratkan sebagai menambang emas. Kita semua tahu, menambang emas bukanlah sesuatu yang musah dilakukan.
Tapi, jika kamu berhasil melakukannya, semua upaya yang kamu lakukan akan terbayar dengan insentif yang sebanding.
Dalam dunia cryptocurency, penghargaan atas segala upayamu, akan diganti dengan token cryptocurrency.
Mengingat sulitnya proses tersebut, salah satu cara untuk meringankannya adalah dengan Mining Pool alias perkumpulan penambang.
Mining pool adalah sekelompok gabungan miners atau penambang mata uang kripto yang menggabungkan sumber daya komputasi bersama melalui jaringan.
Oleh karena itu, di bawah ini adalah kiriteria pemilihan yang harus kamu perhatikan dalam memilih Mining Pool. Berikut ulasannya.
Baca Artikel Cryptocurrency Lainnya :
- Menggali Mata Uang Kripto hingga ke Akarnya
- Keuntungan Kriptografi dalam Investasi Kripto
- Tips Aman Berinvestasi Kripto
1. Kompatibilitas Infrastruktur
Dengan ratusan perangkat penambangan yang sudah tersedia di pasar dan dengan perangkat canggih zaman sekarang,
penting bagimu untuk memeriksa apakah perangkat penambangan yang kamu gunakan kompatibel dengan persyaratan Mining Pool.
Misalnya saja, Slushpool, salah satu kumpulan penambangan tertua, dengan jelas menyarankan untuk tidak menggunakan CPU, GPU, atau penambangan bitcoin berbasis smartphone.
Beberapa pool mungkin juga mengharuskan penambang memiliki kecepatan koneksi jaringan minimum ke server pool, dan itu mungkin perlu diverifikasi terhadap kecepatan internet yang tersedia bagi para penambang.
Sebelum mengevaluasi kelebihan dan kekurangan suatu pool, ada baiknya mempertimbangkan apakah ketentuan ini dapat mendiskualifikasimu untuk berpartisipasi.
2. Mekanisme Penugasan Tugas
Mining Pool menggunakan metodologi berbeda untuk menugaskan pekerjaan kepada penambang.
Katakanlah pool A memiliki penambang yang lebih kuat dan pool B memiliki penambang yang relatif lebih lemah.
Algoritme penggabungan yang berjalan di server kumpulan harus cukup efisien untuk mendistribusikan tugas penambangan secara merata ke seluruh subkelompok tersebut.
Salah satu metode umum adalah menetapkan tugas yang lebih sulit ke kumpulan A yang lebih kuat, dan tugas yang relatif lebih mudah ke kumpulan B yang lebih lemah,
yang memungkinkan keseragaman rata-rata untuk penambang berbeda yang memiliki kapasitas berbeda di seluruh jaringan.
Sebelum bergabung dengan kumpulan penambangan, penambang harus memperhatikan keseragaman dalam tugas yang ditetapkan oleh server Pool.
3. Transparansi Pangkalan oleh Operator
Operator penambangan berkewajiban untuk memastikan transparansi dan kepercayaan di antara para miners.
Misalnya, bagaimana seorang penambang mengetahui apakah total tingkat hash yang telah ditentukan dalam pool adalah adil, atau justru tidak.
Seberapa beruntung (atau tidak beruntung) pool tersebut pada berbagai tingkat kesulitan penambangan?
Variasi implemen Mining Pool meliputi berbagai tindakan, seperti menawarkan tampilan dasbor real time yang diberikan kepada para penambang.
Hal itu menjadi salah satu ciri terpenuhinya unsur transparansi dalam sebuah Mining Pool.
Dengan begitu, kamu akan merasa diuntungkan dengan Pool yang beroperasi secara transparan.
4. Ambang Batas dan Frekuensi Pembayaran
Jika kamu memiliki perangkat keras kelas bawah, kamu harus menghindari pool yang memiliki ambang lebih tinggi untuk melakukan pembayaran.
Hasil komputasimu yang lebih rendah akan menjadi lebih sedikit, yang mengarah ke penghasilan yang lebih rendah pula.
Bukan hanya itu, kamu mungkin juga perlu menunggu lebih lama untuk mencapai ambang agar dibayar. Hal yang sama berlaku untuk frekuensi pembayaran Mining Pool.
5. Stabilitas dan Kekokohan Pool
Faktor penting lainnya yang tidak boleh kamu lewatkan adalah, tingkat keamanan sebuah pool.
Apakah pool yang kamu pilih menawarkan koneksi aman atau koneksi terbuka?
Apakah itu rentan terhadap serangan DDoS, setelah peningkatan aktivitas penggabungan?
Terakhir, jika terkena peretas, dapatkah Mining pool menahan dan mencabut serangan itu?
Itulah sederet pertanyaan yang harus kamu temukan jawabannya dalam sebuah Mining Pool yang akan kamu pilih.
6. Struktur Biaya Pangkalan
Beberapa Mining Pool membebankan biaya pada para miners yang ingin bergabung.
Namun, ada juga pool yang tidak mengenakan biaya sama sekali. Namun, penambang harus memperhatikan struktur biaya dan rumus matematika pembayaran, yang mungkin termasuk biaya lainnya.
Beberapa kumpulan tanpa biaya mungkin berupa penawaran waktu terbatas dan akan dikenakan biaya nanti, sementara yang lain mungkin mengenakan biaya tetap dan / atau sering terpisah atas nama “donasi”.
Yang lain mungkin meminta Anda untuk meng-host dan menjalankan perangkat lunak di perangkat Anda sendiri alih-alih dijalankan di server kumpulan, yang menjadikannya input berbiaya tinggi bagi penambang.
Nah, itulah 6 kriteria yang harus kamu perhatikan sebelum memilih Mining Pool sebagai wadah penambanganmu. Pemilihan yang tepat akan membawa keuntungan seiring berjalannya waktu.
Jadi, jangan sampai kamu salah memilih, ya!
