Digital Marketing

Cara Mengelola Blockchain, Network, dan Nodes

Penerapan Blockchain
Avatar photo
Written by Techfor Id

Blockchain dikelola oleh jaringan peer-to-peer. Jaringan dalam blockchain adalah kumpulan node yang saling berhubungan satu sama lain.

Sedangkan Node-nya  adalah komputer individual yang menerima input dan melakukan fungsi pada input tersebut lalu memberikan output.

Blockchain menggunakan jenis jaringan khusus yang disebut “ peer-to-peer network” atau jaringan peer-to-peer yang mem-partisi seluruh beban kerja di antara para partisipan, yang semuanya sama-sama memiliki hak istimewa, yang disebut “Peers“. Tidak ada lagi satu server pusat, kini hanya ada Peers yang terdistribusi dan terdesentralisasi.

Pentingnya Jaringan Peer-To-Peer di Dalam Blockchain

Salah satu kegunaan utama dari jaringan peer-to-peer adalah File Sharing, juga disebut torrenting.

Kalau semisal kamu ingin menggunakan model klien-server untuk mendownload, maka biasanya sangat bergantung pada servernya. Anggaplah servernya lambat, maka proses download kamu pun akan ikut lambat.

Namun, dalam sistem peer-to-peer, tidak ada otoritas pusat, dan karenanya jika salah satu peers dalam jaringan mengalami gangguan, kamnu masih memiliki peers lainnya yang masih bisa digunakan.

Berikut adalah contoh visual untuk membandingkan keduanya:

Sifat desentralisasi dari sistem peer-to-peer menjadi kritis ketika kita beralih ke bagian selanjutnya.

Lalu Seberapa kritis ?

Sederhananya untuk menggabungkan jaringan peer-to-peer ini dengan sistem pembayaran yang telah merevolusi dunia industri keuangan sepenuhnya dengan melahirkan cryptocurrency.

Fungsi Network dan Nodes pada Cryptocurrency

Struktur jaringan peer-to-peer dalam cryptocurrency disusun berdasarkan mekanisme konsensus yang mereka gunakan. Untuk crypto seperti Bitcoin dan Ethereum yang menggunakan mekanisme konsensus kerja normal, semua node memiliki hak istimewa yang sama. Idenya adalah untuk menciptakan jaringan egaliter.

Node tidak diberikan hak khusus, namun fungsi dan tingkat partisipasinya mungkin berbeda. Tidak ada server / entitas terpusat juga tidak ada hierarki, hanya topologi datar.

Sekarang, jika tidak ada sistem pusat, bagaimana semua orang di sistem mengetahui bahwa transaksi tertentu telah terjadi?

Network mengikuti protokol gossip. Pikirkan bagaimana gosip menyebar. Misalkan A mengirim 3 ETH ke B. Node yang terdekat dengannya akan mengetahui hal ini, dan kemudian mereka akan memberi tahu node yang lainnya yang dekat dengan mereka, dan kemudian mereka akan memberi tahu tetangga mereka, dan ini akan terus menyebar sampai semua orang tahu.

Node pada dasarnya adalah hal yang bisa jadi usil dan mengganggu.

Jadi, apa yang dimaksud Nodes dalam konteks Ethereum?

Node hanyalah sebuah komputer yang berpartisipasi dalam jaringan Ethereum. Partisipasi ini bisa dalam tiga cara, yaitu :

  • Light Client – Dengan menyimpan salinan dasar blockchain
  • Full Node – Dengan menyimpan salinan penuh blockchain
  • Mining – Dengan memverifikasi transaksi

Namun, masalah pada desain ini adalah bahwa desain tersebut tidak benar-benar dapat diukur.

Itulah sebabnya banyak cryptocurrency generasi baru mengadopsi mekanisme konsensus berbasis pemimpin. Dalam EOS, Cardano, Neo, dll.

Node memilih leadernya sendiri atau biasa disebut “supernodes” yang bertanggung jawab atas konsensus dan kondisi network secara keseluruhan. Cryptos jenis seperti ini jauh lebih cepat tetapi bukan sistem yang paling terdesentralisasi.

About the author

Avatar photo

Techfor Id

Leave a Comment

Click to ask
Hai, Tanya-Tanya Aja
Hi ini Windy, dari techfor

Windy bisa membantu kamu memahami layanan Techfor
Seperti

1. Kursus Online By Expert
2. Partnership Event dan Konten
3. Layanan liputan multimedia
4. Dan hal lain yg ingin kamu tau

Kirim saja pesan ini serta berikan salah satu nomor diatas atau beritahukan windy lebih jelas agar dapat membantu Kamu