Lewat akun twitternya, Presiden El-Savador, Nayib Bukele, baru saja membeli 420 Bitcoin yang ia simpan di Kas Negara.
Seperti yang dunia ketahui, awal bulan September lalu, El Savador resmi menjadi Negara pertama dunia yang mengadopsi bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah bersama Dollar AS.
Presiden Nayib meyakini kalau langkahnya ini bisa menurunkan biaya pengiriman uang dari migran El-Savador yang tinggal di luar negeri.
Sebab umumnya Bank tradisional atau lembaga keuangan lainnya mayoritas membebankan biaya yang besar hanya untuk memproses transfer uang.
Karena perekonomian Negara El-Savador tidak begitu baik, mereka sangat bergantung pada kiriman uang dari kerabat, saudara, atau keluarga mereka yang berada di luar negeri.
Negara ini resmi menjadikan Bitcoin bersama dollar AS tepatnya pada tanggal 7 September 2021, dimana harga Bitcoin saat itu masih sekitar US$46.000.
Sehari sebelum UU Bitcoin mulai berlaku, El Savador membeli sekitar 2 set 200 Bitcoin (Total 400). Pada tanggal rilisnya, mereka kembali membeli sekitar 150 Bitcoin, dan saat harganya turun pada tanggal 20 September, Presiden Nayib membeli lagi 150 Bitcoin.
Ditambah dengan pembelian kali ini, El Savador diyakini memegang sekitar 1,120 Bitcoin di Kas Negaranya. Total kepingan tersebut bernilai sekitar US$ 66 Juta.
Di Adopsinya Bitcoin di El-Savador sebenarnya mengundang beberapa respon pro dan kontra baik dari dunia maupun dari warganya sendiri.
Saat ini, adapun Negara-negara di Amerika latin yang mengikuti jejak El-Savador misalnya seperti Venezuela, Kolombia, hingga Argentia. Meski tidak seheboh El-Savador, namun diyakini Negara-negara ini sudah mulai menginstallasi beberapa mesin ATM Bitcoin di beberapa wilayahnya.
Negara Kolombia misalnya, baru-baru ini mereka dikabarkan sudah menginstall sekitar 50 ATM yang tersebar di negaranya. Dimana hampir setengahnya diletakan di Ibukota, sedangkan sisanya disebar di beberapa wilayah lain.
Baca Artikel Selanjutnya :
