Mengikuti jejak El-Savador sebagai Negara pertama pengadopsi Bitcoin, mulai timbul beberapa Negara lainnya di kawasan Amerika Latin yang diyakini bakal melakukan langkah serupa.
Misalnya saja di Negara Kolombia, saat ini pertumbuhan Cryptocurrency di Colombia menduduki posisi kedua setelah Venezuela (Menurut Chainalysis 2020). Lalu tingginya tingkat pertukaran antar kedua Negara ini.
Selama ini memang Kolombia belum sempat disorot dunia karena adopsi kripto-nya. Keterlibatan mereka dengan kripto sekalipun baru sebatas di tingkatan peraturan pertukaran dengan bank.
Namun karena bertetangga dengan Negara Venezuela, Kolombia mulai menunjukan minat untuk menginstalasi sekitar 50 ATM Cryptocurrency untuk warganya.
Untuk lokasinya, Mayoritas ATM Cryto yang dipasang berada di Bogota (Ibukota Kolombia) sebanyak 29 unit. Kemudian 6 unit di kawasan Medellin, 3 unit di Bucaramanga dan Pereira, Sedangkan Sisanya tersebar di lokasi lain.
Kolombia adalah salah satu negara terkemuka untuk penggunaan uang tunai di kawasan ini, dan ATM ini membantu pelanggan dalam mengelola dan mentransaksikan dana yang tidak mungkin digunakan secara efisien dengan keterbatasan sektor perbankan saat ini di negara tersebut.
Beda dengan Negara-negara Amerika latin lainnya, Adopsi kripto di Kolombia tidak dilandasi oleh pergolakan politik maupun ekonomi.
Sebagai contoh di Argentina harus mengalami Devaluasi, Default, Hiperinflasi, dan Resesi selama 3 tahun sebelum akhirnya matang mengadopsi Crypto. Lalu El-Savador sebagai Negara pertama, mengadopsi Bitcoin karena terobosan presiden mereka Nayib Bukele.
Jehudi Castro, selaku penasihat transformasi digital untuk Kepresidenan, dan anggota komite evaluasi Sandbox Kolombia, mengatakan bahwa melarang crypto tidak akan ada gunanya.
Dia mengatakan sebaiknya mereka mengumpulkan data terlebih dahulu, dan lalu menerapkan peraturan atau regulasinya secara bertahap.
Baca Artikel Selanjutnya :
[…] Demam Kripto !! Kolombia Mulai Instalasi Banyak ATM Kripto Untuk Warganya […]