cryptocurrency

Elon Musk Kritik Tambang Bitcoin Terlalu Berpusat di China

Avatar photo
Written by Techfor Id

Baru-baru ini CEO Tesla dan Space X, Elon Musk, menyiratkan kalau saat ini perusahaannya bisa saja menjual kepemilikan Bitcoin-nya kapanpun ia mau.

Ia juga mengecam operasi penambangan Bitcoin (BTC) yang terlalu berpusat di China.

Dilansir dari Reuter melaporkan bahwa Elon menyampaikan rasa khawatirnya terkait operasi tambang Bitcoin ketika ia membalas komentar akun dengan nama samaran CryptoWhale.

Postingan dari CryptoWhale ini seakan-akan memperingati kalau semisal Elon Musk atau Tesla benar-benar menjual kepemilikan Bitcoin mereka, maka besar kemungkinan pasar Bitcoin di kuartal berikutnya akan terguncang.

Baca Juga :

Penyebab Turunnya Saham Tambang Bitcoin

Elon menjawab komentar itu dengan “memang” tanpa ada kejelasan lebih lanjut apakah ia atau perusahaannya akan menjual Bitcoinnya atau tidak. Namun akibat cuitannya, harga Bitcoin sempat anjlok.

Proses Evakuasi 21 penambang yang terperangkap. Foto : dw.com

Adapun tanggapan lain dari Elon Musk yang merujuk pada insiden banjir yang terjadi di tambang batu bara di Xianjiang, China. Insiden ini sangat mempengaruhi alur kerja serta operasi penambangan Bitcoin disana,

Foto : Elon Musk (Twitter)

Elon Musk sempat mengkritik hal ini dan menunjukan sentralisasinya terlalu di China, serta ketidak ramahan lingkungan lokasi tambangnya.

Selain itu, CEO Tesla ini juga baru saja memuat postingan twitter yang mengatakan kalau pihak perusahaan sudah menangguhkan pembelian kendaraan listriknya menggunakan pembayaran Bitcoin.

Alasannya karena penambangan Bitcoin menyebabkan kerusakan lingkungan akibat daya konsumsi listrik yang amat besar.

Karena cuitannya ini, harga Bitcoin sempat turun di level USD$45.000 hari minggu 16 Mei lalu.

Dikutip dari sumber lainnya, Fortune, juga melaporkan bahwa sempat terjadi pemadaman listrik di sekitar 1/3 dari semua kekuatan komputasi Bitcoin secara Global.

Kalau dilihat dari sisi penambangan Bitcoin, ada sebuah studi yang menunjukan kalau sebanyak 66% tingkat hash global (Global Hash Rate) berasal dan dikendalikan di China.

Tingkat hash adalah ukuran yang digunakan untuk kekuatan pemrosesan jaringan BTC, baru-baru ini turun karena pemadaman regional di China Barat Laut

Alhasil tidak heran kalau peristiwa banjir ini sempat membuat proses tambang Bitcoin sangat terganggu dan harganya pun ikut turun.

Baca Artikel Berikutnya,

Gen Unik Untuk Menjaga Tanaman Dari Kekeringan

About the author

Avatar photo

Techfor Id

Leave a Comment

Click to ask
Hai, Tanya-Tanya Aja
Hi ini Windy, dari techfor

Windy bisa membantu kamu memahami layanan Techfor
Seperti

1. Kursus Online By Expert
2. Partnership Event dan Konten
3. Layanan liputan multimedia
4. Dan hal lain yg ingin kamu tau

Kirim saja pesan ini serta berikan salah satu nomor diatas atau beritahukan windy lebih jelas agar dapat membantu Kamu