Facebook & Google Rencana Bangun 2 Kabel Bawah Laut untuk Indonesia.
Kabar gembira untuk masyarakat Indonesia, karena Facebook mengumumkan rencana untuk membangun dua kabel bawah laut baru yang menghubungkan Singapura dan Indonesia ke Amerika Utara.
Baca Juga :
Bank Tradisional Terkemuka Mulai Tertarik Teknologi Blockchain?
Kabel pertama itu diberi nama Echo, sedang dikembangkan dalam hubungan kemitraan dengan Google, serta perusahaan telekomunikasi lokal XL Axiata.
Kabel ini direncanakan rampung pada tahun 2023.
Dalam postingan blognya, wakil presiden Jaringan Global Google Bikash Koley mengonfirmasi,
Bahwa Echo akan beroperasi dari Eureka, California ke Singapura, dengan singgah di Guam, kemudian nantinya mendarat di Indonesia.
Begitu rampung, kabel pertama yang langsung menghubungkan AS ke Singapura dengan sambungan serat optic langsung melalui rute express.
Sistem nantinya akan mendukung aplikasi yang menjalankan region Google Cloud Platform (GCP) di area tersebut.
Sementara kabel keduanya, BiFrost sedang dibangun berkat kerja sama dengan Telin, anak perusahaan Telkom Indonesia dan konglomerat Singapura Keppel, dengan RFS tentatif tahun 2024.
Dalam pernyataannya, Keppel mengonfirmasi bahwa BiFrost akan membentang sepanjang lebih dari 15.000 km yang menghubungkan Singapura, Indonesia, Filipina, Guam hingga pantai barat AS.
Perusahaan tersebut juga berbagi bahwa bagiannya dari total biaya proyek di Sistem Kabel Bifrost sebagai mitra pembangunan bersama akan mencapai sekitar US$ 350 juta.
Baca Artikel Lainnya :
- Siapakah yang Memenangkan Kontes Mobil Elektrik Global ?
- 7 Perusahaan Teknologi Super Komputer di China di Blacklist AS?
ASN telah mendapatkan kontrak untuk memasok dan memasang Kabel Bifrost, dengan Alain Biston, presiden ASN berkata:
“Kami bangga, Facebook, Keppel dan Telin telah mempercayai ASN untuk membangun kabel langsung Singapura-Amerika Utara ini.
ASN akan memobilisasi fasilitas produksinya yang ditingkatkan untuk menghasilkan sistem yang sangat andal & berkapasitas tinggi, berkat teknologi SDM yang dikembangkan ASN. ”
“Kolaborasi dalam Bifrost Cable System akan memenuhi permintaan internet yang sangat besar dari Indonesia ke dunia dan sebaliknya, serta untuk mewujudkan visi Telin sebagai Global Digital Ecosystem Enabler,” tambah CEO Telin Sukardi Silalahi.
Menurut Facebook, pandemi Covid-19 meningkatkan kebutuhan akan akses internet yang cepat dan andal. Khususnya permintaan untuk 4G, 5G, serta broadband yang sangat tinggi membuat Echo dan Bifrost mempercepat pertumbuhan itu.
Kevin Salvadori, selaku wakil presiden investasi jaringan di Facebook mengatakan:
“Dinamakan Echo dan Bifrost, itu akan menjadi dua kabel pertama yang melewati rute baru yang beragam melintasi Laut Jawa dan mereka akan meningkatkan kapasitas bawah laut secara keseluruhan. di trans-pasifik sekitar 70%. “
Berita tersebut menyusul pengumuman Facebook yang dibuat pada tahun 2020, ketika perusahaan mengonfirmasi akan meluncurkan 3.000 km serat metro di 20 kota.
Di Bali, Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi. Serta mengekspansi proyek pengembangan wifi hotspot publik.
Pada saat yang sama, Salvadori mengonfirmasi bahwa Pacific Light Cable Network (PLCN)
yang rencananya juga akan diluncurkan masih menghadapi hambatan dikarenakan diblokir oleh otoritas AS dengan alasan kemanan dan masih dalam proses.
“Kami bekerja dengan mitra dan regulator untuk memenuhi semua kekhawatiran yang dimiliki masyarakat, dan kami berharap kabel tersebut menjadi kabel transpasifik yang berharga dan produktif dalam waktu dekat,” kata Salvadori.
