Mata Uang Kripto “Coinbase” Go-Public di Bursa Saham

Semua mata tertuju pada Coinbase pada Rabu 14 April 2021 saat bursa crytocurrency bersiap untuk hari pertama perdagangannya sebagai perusahaan publik di Nasdaq dengan symbol ticker “COIN”

Debut pasar Coinbase adalah acara khusus karena beberapa alasan. Pertama, ini akan menjadi listing langsung utama pertama Nasdaq,

Baca Juga :

5 Startup Cryptocurrency yang Bakal Mengubah Dunia Fintech Global!

rute yang tidak biasa bagi perusahaan untuk go public tanpa penjaminan emisi dari bank investasi.

Pencatatan langsung mulai mendapatkan daya tarik di antara perusahaan rintisan Silicon Valley sekitar tiga tahun lalu dengan pencantuman Spotify di NYSE.

Firma data besar Peter Thiel, Palantir, go public melalui struktur yang sama September lalu.

Kedua, Coinbase kemungkinan akan menjadi IPO terbesar dalam sejarah A.S. (meskipun pencatatan langsung secara teknis bukan penawaran umum perdana,

karena tidak meningkatkan modal baru). Selasa malam, Nasdaq menugaskan Coinbase harga pembukaan referensi US$ 250 per saham, yang akan membuat perusahaan bernilai lebih dari US$ 65 miliar.

Baca Artikel Lainnya :

Beberapa investor bullish mengharapkan penilaian sebenarnya melebihi US$ 100 miliar. Hype ini mengkhawatirkan investor profesional, banyak di antaranya masih dihantui oleh jatuhnya cryptocurrency yang epik pada tahun 2018.

Hype di sekitar Coinbase sebagian besar didorong oleh lonjakan harga cryptocurrency dalam satu tahun terakhir. Bitcoin, misalnya, telah meroket 900% dalam 12 bulan terakhir.

Begitu juga dengan Ethereum dan mata uang kripto utama lainnya. Kebanyakan profesional percaya bahwa tren ini akan segera berbalik.

Coinbase kini tercatat memiilki 56 juta pengguna, naik dari angka 43 juta di akhir 2020, dan 32 juta dari 2019. Pada 2018 lalu, nilai valuasi Coinbase mencapai 8 miliar dollar AS.

Coinbase melantai di bursa saham di saat jumlah uang tunai yang mengalir ke cryptocurrency mulai meningkat.

Di sisi lain, beberapa startup juga mulai melakukan IPO dalam enam bulan terakhir, seperti Snowflake, Doordash, Roblox, dan Airbnb.

Sumber : https://observer.com/