Cyber Security

FortiGuard Labs Prediksi Serangan Siber pada Tahun 2022

Avatar photo
Written by Techfor Id

TechforID – FortiGuard Labs memberikan prediksi tren serangan siber yang mengintai berbagai organisasi pada 2022.

Menurut FortiGuard, para penjahat siber terus berevolusi dan mengembangkan metode serangan untuk menargetkan area baru untuk dimanfaatkan.

Para perestas akan memaksimalkan serangan dengan menggunakan jaringan 5G, ke inti jaringan, rumahan, dan bahkan internet satelit di luar angkasa.

“Mereka menghabiskan waktu dan tenaga pada kemampuan pengintaian, menemukan zero-day memanfaatkan teknologi baru dan memastikan serangan lebih sukses,” ucap FortiGuard.

FortiGuard mengatakan, pada 2022 serangan Ransomware akan semakin destruktif. Bahkan, untuk memperkuat serangan, para penjahat siber akan menggabungkannya dengan distributed denial-of-service (DDoS).

Menurut FortiGuard, serangan ini tak hanya menghancurkan data, namun memporakporandakan sistem dan hardware.

Peretas akan meminta perusahaan untuk membayar uang tebusan jika menginginkan datanya bisa diakses kembali.

Baca juga: Ransomware Clop Bobol Database Kepolisian Inggris

“Ini dilakukan dengan harapan bisa menyibukkan tim IT sehingga mereka tidak bisa memperbaiki kerusakan akibat serangan,” kata FortiGuard.

Penjahat Siber Gunakan AI

FortiGuard memprediksi, pada 2022 para penjahat siber akan menggunakan Artificial Intelligence (AI) untuk menyempurnakan Deep Fakes, video palsu hasil rekayasa komputer yang terlihat seperti asli.

AI ini akan digunakan untuk meniru kegiatan manusia dan bisa digunakan untuk meningkatkan serangan rekayasa sosial.

Fortiguard menyebutkan, pada 2022 akan ada lebih banyak serangan terhadap sistem yang tidak terlalu penting dalam rantai pasokan.

Belakangan ini Linux mengoperasikan banyak sistem komputasi dan menjadi target utama komunitas penjahar siber.

Selain itu, malware botnet sudah diprogram untuk platform Linux, semakin memperluas permukaan serangan ke inti jaringan dan meningkatkan ancaman.

FortiGuard mengatakan, tantangan selanjutnya bagi sistem pertahanan lebih besar dari sekedar naiknya jumlah serangan atau teknik yang terus berevolusi. Apalagi, sasaran baru eksploitasi sedang dilakukan untuk menjangkau permukaan serangan bahkan lebih luas lagi.

“Hal ini akan menyulitkan karena di saat yang sama, organisasi di seluruh dunia akan terus memperluas jaringan dengan menggunakan sistem work-from-anywhere (WFA), pembelajaran jarak jauh, dan layanan cloud baru,” kata FortiGuard.

FortiGuard juga melihat terdapat ancaman proof-of-concept (POC) baru yang menargetkan jaringan satelit seiring berkembangnya akses internet berbasis satelit.

Sasaran terbesarnya adalah organisasi yang mengandalkan konektivitas berbasis satelit, seperti online gaming.

Para penjahat siber juga menargetkan dompet digital, dikarenakan semakin banyak bisnis yang menggunakan dompet digital sebagai mata uang untuk transaksi online.

Terakhir, para penjahat siber juga akan menargetkan e-Sports dengan serangan DDoS, ransomware, pembajakan keuangan dan transaksi, maupun serangan rekayasa sosial.

E-sport memerlukan konektivitas konstan dan sering berlangsung di jaringan rumahan yang tidak konsisten atau dalam situasi di mana terdapat akses Wi-Fi terbuka berjumlah besar. Karena karakter game yang interaktif, e-sports juga menjadi sasaran dari pancingan dan serangan rekayasa sosial.

Baca artikel selanjutnya:

About the author

Avatar photo

Techfor Id

Leave a Comment

Click to ask
Hai, Tanya-Tanya Aja
Hi ini Windy, dari techfor

Windy bisa membantu kamu memahami layanan Techfor
Seperti

1. Kursus Online By Expert
2. Partnership Event dan Konten
3. Layanan liputan multimedia
4. Dan hal lain yg ingin kamu tau

Kirim saja pesan ini serta berikan salah satu nomor diatas atau beritahukan windy lebih jelas agar dapat membantu Kamu