TechforID – Pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden meminta Komisi Komunikasi Federal (FCC) segera mengizinkan Google, Alphabet dan Meta menggunakan sistem kabel bawah laut.
Nantinya, sistem itu bertujuan untuk menangani pertumbuhan lalu lintas internet dengan sejumlah negara di Asia. Melalui sistem tersebut, Meta akan mengirim dan menerima data pada Pacific Light Cable Network sepanjang 8.000 mil.
Untuk informasi, sistem kabel serat optik bawah laut akan menghubungkan Amerika Serikat, Taiwan, Filipina,dan Hong Kong. Sekitar 300 kabel bawah laut membentuk tulang punggung internet, mentransmisikan 99 persen lalu lintas data dunia.
Baca juga: Tiga Fokus Intel untuk Dunia Metaverse, Apa Saja?
Meta meminta izin untuk menggunakan bagian Filipina ke AS, sedangkan Alphabet ke Taiwan. Kedua perusahaan berkomitmen untuk melindungi privasi dan keamanan data AS, terutama terhadap operasi intelijen China.
“Sistem kabel meningkatkan kapasitas internet antara Amerika Serikat dan Filipina untuk membantu orang tetap terhubung dan berbagi konten. Kabelnya aman dan data dilindungi melalui enkripsi canggih,” ucap juru bicara Meta, mengutip dari Reuters, beberapa waktu lalu.
Sebelumnya, Alphabet dan Meta berencana ingin menggunakan kabel jaringan ke Hong Kong, yang dikendalikan oleh Beijing. Namun, beberapa lembaga pemerintah AS merekomendasikan membatalkan rencana itu pada 2020.
Baca artikel selanjutnya: