AI & Data Science Information Technology IOT

Pakai AI dan 3D Printing, Cina Bangun Bendungan Setinggi 179 Meter

Pakai AI dan 3D Printing, Cina Bangun Bendungan Setinggi 179 Meter
Avatar photo
Written by Techfor Id

TechforID – Mengutip dari South Cina Morning Post, ilmuwan di Cina membangun bendungan bernama Yangqu yang memiliki tinggi 179 meter dengan bantuan teknologi AI dan 3D Printing.

Kerennya, proses pengerjaan ini sama sekali tidak melibatkan satu manusia pun dan hanya menggunakan robot konstruksi.

Bendungan yang rencananya di bangun di dataran tinggi Tibet ini diatur untuk dirakit lapis demi lapis seperti halnya 3D Printing atau pencetakan 3D.

Kegiatan ini dikemas juga dalam bentuk makalah yang diterbitkan April lalu di Journal of Tsinghua University (Science and Technology).

Apabila benar-benar sudah terbangun atau jadi, maka proyek AI ini bisa dikatakan sebagai struktur tertinggi di dunia yang dibangun menggunakan proses 3D Printing.

Dimana rekor saat ini dipegang oleh gedung perkantoran dua lantai di Dubai, yang berdiri hanya setinggi 6 meter.

Mengutip dari South Cina Morning Post, ilmuwan di Cina membangun bendungan bernama Yangqu yang memiliki tinggi 179 meter dengan bantuan teknologi AI dan 3D Printing.
Baca juga : Ekspansi Besar, Qualcomm Hadirkan Solusi Robot AI Otonom

Menurut para ilmuwan, dilokasi bendungan menggunakan sistem AI terpusat yang digunakan untuk mengawasi jalur perakitan otomatis besar-besaran.

Tujuannya untuk mengatur armada truk tak berawak yang dipakai untuk mengangkut bahan konstruksi ke bagian-bagian tempat kerja.

Setelah material tiba, buldoser dan pavers tak berawak akan mengubahnya menjadi lapisan bendungan.

Kemudian roller yang dilengkapi dengan sensor akan membantu menekan setiap lapisan sehingga menjadi kokoh dan tahan lama.

Sesuai isi makalah proyek ini, ketika lapisan 3D Printing selesai maka robot akan mengirim informasi tentang status konstruksi kembali ke sistem AI.

Namun, penambangan bahan konstruksi masih harus dilakukan secara manual, catat para peneliti.

“Sistem AI dan pasukan robotnya akan membantu menghilangkan kesalahan manusia, seperti ketika operator roller tidak menjaga garis lurus atau ketika pengemudi truk mengirimkan material ke tempat yang salah” kata penulis utama Liu Tianyun dari Universitas Tsinghua, menurut SCMP .

Sistem ini juga akan memungkinkan pekerjaan di tempat berlangsung terus menerus tanpa masalah keselamatan bagi pekerja manusia.

Jika berhasil, metode pembangunan ini bisa dijadikan landasan dasar atau cetak biru untuk proyek konstruksi lainnya seperti pembangunan jalan.

Baca juga selanjutnya :

About the author

Avatar photo

Techfor Id

Leave a Comment

Click to ask
Hai, Tanya-Tanya Aja
Hi ini Windy, dari techfor

Windy bisa membantu kamu memahami layanan Techfor
Seperti

1. Kursus Online By Expert
2. Partnership Event dan Konten
3. Layanan liputan multimedia
4. Dan hal lain yg ingin kamu tau

Kirim saja pesan ini serta berikan salah satu nomor diatas atau beritahukan windy lebih jelas agar dapat membantu Kamu