Presiden Amerika, Joe Biden, kabarnya menyindir pedas pemerintah Cina Xi Jinping yang tidak hadir dalam rapat PBB di Glasglow, Inggris.
Beliau juga mengkritik Cina gagal dalam menunjukan kepemimpinan mereka dalam krisis iklim di bumi.
Rapatnya itu sendiri dihadiri oleh lebih dari 120 pemimpin dunia dan menghabiskan waktu sekitar 2 hari membahas cara membatasi suhu kenaikan global hingga 1,5 derajat Celcius.
Walau pemimpinnya tidak hadir, namun sebenarnya wakil Cina pada malam konferensi sudah menyampaikan rencana pengurangan emisi mereka, tetapi ditolak.
Meski mengkritik pedas pemerintah Cina, Presiden Joe Biden sama sekali tidak berniat membuat konflik dengan China. Ia bahkan mengganggap hal ini merupakan “Kompetisi, dan bukan konflik”. Serta menambahkan kalau menangani krisis iklim dunia merupakan peluang ekonomi.
Pada konferensi pers terakhirnya, Joe Biden mencerminkan sikap keras terhadap China dalam hal penghapusan energi batu bara.
Tidak mau kalah, Kepala delegasi China, Xie Zhenhua, juga berterus terang menuduh negara-negara maju lainnya gagal dalam hal ini..
Yang telah lama dijanjikan untuk membantu negara-negara miskin mengurangi emisi dan mengatasi dampak perubahan iklim dunia atau cuaca ekstrim.
China tidak menerima pendanaan iklim tetapi melihat dirinya sebagai juara kepentingan untuk negara berkembang.
Dia juga membela penggunaan batubara China dengan mengatakan membangun sejumlah pembangkit baru yang diperlukan untuk menjembatani kesenjangan energi.
Terlepas dari keduanya, Boris Johnson selaku perdana mentri Inggris menyampaikan penilaian optimis tentang kesepakatan untuk menjaga tujuan batas naik suhu 1,5 Derajat Celcius, walaupun peluang berhasilnya tipis.
Baca Artikel Selanjutnya :
