TechforID – Sebuah tim peneliti internasional dari Jepang dan Finlandia akan bekerja sama untuk mengembangkan teknologi dan standar untuk generasi keenam komunikasi nirkabel, umumnya dikenal sebagai 6G.
Pada saat semakin banyak orang mengandalkan telekomunikasi untuk berbagai aspek kehidupan mereka, banyak yang merasa kita harus mempercepat perkembangan teknologi komunikasi.
Aspek kunci dari teknologi ini adalah cara orang dan mesin berkomunikasi secara nirkabel. Untuk mengantarkan generasi baru komunikasi nirkabel, kerjasama internasional sangatlah penting dan tidak bisa dilakukan sendirian.
Guna memuluskan hal ini, Jepang dan Finlandia memulai hubungan bilateral melalui kerjasama antar Universitas Tokyo dan Universitas Oulu di Finlandia.
Dalam beberapa tahun kedepan, roadmap untuk standar pengembangan 6G akan dibuat dan komponen teknologi yang diperlukan siap diteliti.
Matti Latva-aho, seorang profesor akademi di Universitas Oulu dan direktur program penelitian unggulan 6G nasional di Finlandia, ditunjuk sebagai peneliti global di Universitas Tokyo.
Dia akan berkolaborasi dengan Profesor Akihiro Nakao di Sekolah Pascasarjana Teknik UTokyo, dan tim mereka akan bekerja untuk meneliti dan mengembangkan teknologi dan standar teknis 6G di masa depan.
Prof. Nakao percaya bahwa teknologi 6G dapat berdampak pada masyarakat dalam berbagai cara.
“Ini bukan hanya tentang kecepatan yang lebih tinggi dan respons yang lebih cepat, meskipun hal-hal ini yang akan ditingkatkan,” kata Prof. Nakao.
“Tujuan 6G mencakup peningkatan besar-besaran dalam efisiensi daya, keamanan berdasarkan mekanika kuantum, optimalisasi jaringan berbasis AI, integrasi dengan jaringan satelit, dan banyak lagi”. Tambahnya.
Banyak sektor industri yang akan memperoleh manfaat dari hadirnya 6G di masa depan. Diantaranya seperti sektor kesehatan dan tanggap bencana.
Disektor kesehatan, sensor tertanam berdaya rendah bisa mengomunikasikan data kesehatan secara real time ke dokter atau sistem pakar.
Sedangkan dalam hal tanggap bencana, karena integrasi dengan platform satelit dan dioperasikan di luar bumi.
Artinya meski sensor bencana dibumi rusak atau mengalami gangguan, jalinan komunikasi seperti peringatan bencana masih bisa tetap disampaikan.
Hal Ini sangat penting di tempat-tempat seperti Jepang di mana gempa bumi, tsunami, banjir, dan bahkan gunung berapi rutin terjadi.
Prof.Latva-aho dan Nakao sama-sama berharap kolaborasi Jepang-Finlandia dapat memanfaatkan yang terbaik yang ditawarkan masing-masing negara.
Kedua negara memiliki sejarah mendorong batas-batas teknologi komunikasi dengan mengembangkan standar global dan menghasilkan merek ikonik seperti Nokia.
Selain 6G, Prof,Nakao mengaku sudah menerima pendanaan untuk 10 proyek nasional berskala besar. Diantaranya seperti pengembangan semikonduktor, augmented reality, komunikasi satelit dan banyak lagi
Baca Artikel Selanjutnya :
