TechforID – Negara Kanada telah melarang penggunaan Huawei Technologies dan ZTE dalam sistem telekomunikasi 5G negara itu karena masalah keamanan.
Pemerintah Federal negara itu mengumumkan hal ini pada 19 Mei lalu dengan melarang penggunaan peralatan Huawei dan ZTE di Kanada.
Alasan pelarangan ini didasari tinjauan menyeluruh oleh badan keamanan independen negara Kanada dan konsultasi dengan sekutu dekat mereka yaitu Amerika.
Sektor Pemerintah menghadapi tekanan selama bertahun-tahun dari negara-negara lain serta partai-partai oposisi untuk melarang perusahaan telekomunikasi Cina berpartisipasi dalam penyebaran jaringan 5G Kanada.
Padahal masuknya Huawei ke Kanadan diyakini bisa mengantar era industri baru dan menciptakan ekonomif yang signifikan untuk warga Kanada.
Huawei selama ini dituduh bahwa teknologinya berpotensi dipakai juga untuk spionase pemerintah Cina.
Padahal selama ini teknologi dan peralatan 5G dari Huawei sudah ditinjau, direview, dan diperiksa sendiri oleh pemerintah Kanada serta dianggap layak.
Baca juga : Huawei Siap Luncurkan HarmonyOS 3.0 Bulan September 2022
Pihak berwenang dari Huawei mengatakan langkah ini merupakan aksi politis untuk mendesak perusahaan Cina.
Sebenarnya, beberapa raksasa telekomunikasi Kanada sudah berniat menjalin kerjasama dengan Huawei.
Karena larangan ini mereka harus mengundurkan niat tersebut dan mencari perusahaan lain seperti Ericsson dari Swedia dan Nokia dari Finlandia.
Pemerintah Kanada mengatakan setiap penggunakan peralatan 4G atau layanan terkelola dari Huawei dan ZTE harus dihapus pada Desember 2027.
Juru bicara kementerian luar negeri China Wang Wenbin pada 20 Mei mengkritik keputusan Kanada, dengan mengatakan itu dibuat “tanpa bukti kuat.”
“Langkah ini melanggar prinsip ekonomi pasar dan aturan perdagangan bebas, dan sangat merugikan hak dan kepentingan sah perusahaan China,” katanya.
“Pihak China dengan tegas menentangnya. Kami akan melakukan penilaian yang komprehensif dan ketat dan mengambil semua cara yang diperlukan untuk melindungi hak dan kepentingan sah bisnis China.”
Baca artikel selanjutnya :
