AI & Data Science Information Technology

Bye Macet, Tahun 2025 Bakal Ada Mobil Terbang

Bye-Bye Macet, Tahun 2025 Bakal Ada Mobil Terbang
Avatar photo
Written by Techfor Id

TechforID – Siap atau tidak, saat ini sudah dikembangkan desain mobil terbang baru yang bisa dikendarai baik di jalan raya maupun di udara bernama Aska.

Setelah mengerjakan desain selama dua tahun, startup Next Future Transportation (NFT) akan mengungkap model Aska yang nantinya siap dijual secara komersial di tahun 2025.

“Kami mengungkapkan desainnya secara eksklusif di sini, bersama dengan rencana perusahaan untuk mengujinya pada kuartal pertama tahun 2020 dan mulai menjualnya pada tahun 2025.” Ujar perusahaan tersebut

Aska itu sendiri merupakan bahasa jepang untuk burung terbang. Nantinya tampilannya mirip dan seukuran dengan SUV besar dan bisa menampung sampai 3 penumpang.

Kata Kepala Eksekutif NFT, Maki Kaplinsky. Penumpang nanti akan berkendara ke area terbuka terdekat seukuran beberapa tempat parkir, kemungkinan besar tempat yang ditentukan di dekat jalan raya atau di tempat parkir yang luas.

Di sana, Aska akan melebarkan sayapnya, lepas landas secara vertikal dan terbang secara mandiri untuk jarak tempuh hingga 241 Km dan tidak memerlukan pilot.

Kemudian ia akan turun ke ruang terbuka lain dan berkendara ke jarak terakhir ke tujuannya.

Detail Spesifikasi dan Desain Mobil Terbang Aska

Sudah hampir 80 tahun lebih sejak pionir otomotif Henry Ford menulis pada tahun 1940,  “Percayalah: Kombinasi pesawat terbang dan mobil akan datang.” Namun baru di tahun 2025 akan terwujud.

Dengan teknologi navigasi dan penerbangan drone, dikombinasikan dengan meningkatnya kemacetan perkotaan, telah mulai mengubah asumsi orang tentang apa yang mungkin terjadi dan merealisasikan mimpi untuk terbang diudara.

Penjualannya kelak akan dimulai secara perlahan, dengan pasar AS untuk pesawat lepas landas dan pendaratan vertikal bertenaga listrik (EVTOL) berlipat ganda dari US$ 3,4 miliar pada tahun 2025 menjadi US$ 6,8 miliar pada tahun 2035

Next Future Transportation (NFT) melabeli Aska dengan harga awal sekitar US$ 200.000 atau setara Rp. 2,8 Miliar.

Karena dinilai mahal, pihak perusahaan sedang mengupayakan agar harganya turun supaya lebih terjangkau.

Aska di desain dengan panjang sekitar 20 kaki dalam konfigurasi jalannya, dengan sayap terlipat di punggungnya. Saat diatur untuk mode terbang, ia akan memiliki lebar sayap sekitar 40 kaki.

Tidak membutuhkan landasan pacu. Kipas saluran yang tertutup di dalam sayap dan menusuk badan kendaraan itu sendiri akan mendorong pesawat secara vertikal.

Setelah lepas landas, kipas yang menghadap ke belakang akan mendorongnya ke depan sehingga sayap dapat menghasilkan daya angkat.

Dan Aska dapat terbang dalam jarak yang lebih jauh dengan lebih efisien daripada desain yang lebih mirip drone.

Ia memiliki keunggulan lain karena tidak menggunakan rotor dan hanya mengandalkan sayap semata.

Aska nantinya meluncur ke zona pendaratan dalam turunan spiral yang terlihat lebih tenang ketimbang helicopter.

Kemampuan ia juga berguna untuk pendaratan darurat jika ada masalah mekanis yang parah dan harus segera mendarat.

NFT, yang berkantor pusat di Mountain View, California, dengan operasi teknik di Israel, sedang mengerjakan teknologi terbang otonom.

Nantinya pelanggan hanya perlu memilih tujuan yang mereka mau melalui Google Maps dan kendaraan akan secara otomatis berjalan kesana.

Baca Artikel Selanjutnya :

About the author

Avatar photo

Techfor Id

Leave a Comment

Click to ask
Hai, Tanya-Tanya Aja
Hi ini Windy, dari techfor

Windy bisa membantu kamu memahami layanan Techfor
Seperti

1. Kursus Online By Expert
2. Partnership Event dan Konten
3. Layanan liputan multimedia
4. Dan hal lain yg ingin kamu tau

Kirim saja pesan ini serta berikan salah satu nomor diatas atau beritahukan windy lebih jelas agar dapat membantu Kamu