Masalah terkait perubahan iklim tidak henti-hentinya membuat masyarakat Indonesia agar tetap kompak dalam menyelesaikannya.
Sebagai Start-up Indonesia berbasis Artificial Intelligent (AI) dan Internet of Things (IOT), Jejak.in sebagai mitra Microsoft mengajak masyarakat Indonesia untuk perangi karbon.
“Indonesia dengan 120 juta hektar lahan hutan berpotensi menghasilkan 28 miliar ton kredit karbon per tahun. Ini merupakan peluang besar bagi Indonesia untuk menjadi pemimpin dalam membangun ekonomi hijau yang berkelanjutan,” ujar Arfan Arlanda, CEO dan pendiri Jejak.in.
“Di era di mana kita dapat berkolaborasi secara positif melalui teknologi, Jejak.in memanfaatkan kesempatan ini untuk mengajak siapa saja – baik individu maupun organisasi, untuk terlibat dalam carbon offset. “ Tambahnya
Partisipasi dapat dilakukan hanya dengan menghitung jumlah jejak karbon yang kita hasilkan setiap hari, dan menyeimbangkannya dengan mengadopsi pohon atau kredit karbon.
Di Jejak.in, terdapat aplikasi kalkulator karbon dan pasar offset karbon yang memungkinkan orang untuk melakukannya dari mana saja dan kapan saja. Yang mereka butuhkan hanyalah sebuah perangkat,
Program Jejak.in Untuk Indonesia Bebas Karbon
Jejak.in juga menjalin kerja sama dengan sejumlah perusahaan dan organisasi lain seperti MRT Jakarta, GoJek, dan One Tree Planted untuk memudahkan masyarakat berpartisipasi dalam carbon offset melalui solusi berbasis teknologi.
Baca Artikel Lainnya Tentang Cryptocurrency :
- Menggali Mata Uang Kripto hingga ke Akarnya
- Keuntungan Kriptografi dalam Investasi Kripto
- Tips Aman Berinvestasi Kripto
Program yang mereka memiliki manfaat diantaranya :
Jejak.in Bekerja Sama Dengan MRT Jakarta (MRT-J)
Jejak.in telah bekerja sama dengan MRT Jakarta (MRT-J) untuk menambahkan kalkulator karbon dan fitur offset ke aplikasi seluler MRT-J.
Hal ini memungkinkan penumpang MRT-J untuk melacak jejak karbon mereka untuk setiap perjalanan yang mereka lakukan dengan MRT-J.
Program Ini juga menghasilkan perkiraan jumlah kredit karbon yang mereka butuhkan untuk mengimbangi emisi karbon mereka.
Sebagai bagian dari upaya offset karbon, penumpang MRT-J dapat memilih untuk memberikan donasi untuk kampanye crowdfunding penanaman pohon yang dijalankan oleh mitra Jejak.in.
Dengan sekitar 80.000 penumpang setiap hari, MRT-J akan mampu mengurangi 8.296 metrik ton karbon per harinya.
Jejak.in Bekerja Sama Dengan GoJek (GoGreener Carbon Offset)
Selain menggandeng MRT-J, Jejak.in juga bekerjasama dengan Gojek meluncurkan fitur GoGreener Carbon Offset pada September 2020.
Fitur ini membantu pengguna Gojek menghitung jejak karbon dari penggunaan jasa transportasi Gojek.
Pengguna kemudian dapat mengimbangi emisinya dengan proyek penanaman pohon dan/atau adopsi pohon di Indonesia, seperti di Kawasan Ekowisata Mangrove Pantai Indah Kapuk (Jakarta), Konservasi Mangrove Pesisir Bedono (Demak, Jawa Tengah), dan Konservasi Laskar Taman Nasional Mangrove Park Bontang (Kalimantan Timur).
Setiap pohon yang ditanam atau diadopsi akan dipantau dan dilaporkan oleh LindungiHutan sebagai mitra konservasi fitur ini.
Pada tahap awal, kerjasama ini berhasil menghasilkan 723 kg carbon offset, atau setara dengan menyelamatkan 23,35 m2 wilayah di Kutub Utara. Jumlah ini terus bertambah pada tahap selanjutnya.
Jejak.in Bekerja Sama Dengan GoJek (GoGreener Carbon Offset)
Bersama dengan Organisasi Non-Profit One Tree Planted, Jejak.in juga mendukung inisiatif pemantauan 10 juta program penghijauan di Taman Nasional Tanjung Puting, Kalimantan Tengah, dengan area pemantauan seluas 18.400 hektar.
Dengan menggunakan satelit resolusi tinggi, pemantauan dilakukan secara bertahap selama 5 tahun, sehingga pada akhir tahun kelima, kita dapat melihat dampak nyata dari inisiatif ini ke bumi dengan teknologi.