Industri Teknologi Chip dan AI saat ini sedang dilanda kekurangan Stok akibat pandemi virus COVID-19. Berbagai rantai supplai harus tertunda dikarenakan besarnya potensi penularan.
Banyak industri pembuat Chip dan AI di dunia yang saat ini sedang berusaha agar bisnisnya tetap berjalan. Contohnya Amerika Serikat.
Baru-baru ini, Senat Amerika Serikat menyetujui RUU untuk meningkatkan produksi semikonduktor (Bahan untuk membuat chip) dan pengembangan AI guna perangi pertumbuhan pesat perdagangan Cina.
Baca Artikel Tentang Cryptocurrency :
- Menggali Mata Uang Kripto hingga ke Akarnya
- Keuntungan Kriptografi dalam Investasi Kripto
- Tips Aman Berinvestasi Kripto
RUU ini berhasi menggarap suara dengan persentase 68% Vs 32% di Kongres AS. Langkah ini mereka ambil sebagai pemersatu di era perpecahan antara partai Demokrat dan kemacetan Partai Republik di Negara tersebut.
Bagian inti dari RUU ini adalah penjatahan darurat sebesar USD$ 50 Milliar kepada departemen perdagangan AS untuk meningkatkan pengembangan serta manufaktur semikonduktor lewat program penelitian dan insentif sebelumnya.
Angka tersebut membuat pengeluaran Negara AS meningkat sekitar USD$ 250 milliar dalam lima tahun pertama.
Tidak ketinggalan juga, Presiden Joe Biden pun ikut di semangati oleh Senat agar mau mengesahkan undang-undang baru tersebut demi Amerika yang lebih besar lagi.
“Karena negara lain terus berinvestasi dalam penelitian dan pengembangan mereka sendiri, kami tidak dapat mengambil risiko tertinggal. Amerika harus mempertahankan posisinya sebagai negara paling inovatif dan produktif di muka bumi.” Kata Joe Biden
Para pendukungnya menilai RUU in isebagai investasi terbesar dalam penelitian ilmiah selama 1 dekade terakhir.
Seba RUU ini dilampirkan ketika pangsa manufaktur semikonduktor negara secara global telah terus terkikis dari 37% pada tahun 1990 menjadi sekitar 12% sekarang, dan karena kekurangan chip telah mengekspos kerentanan dalam rantai pasokan AS.
“Siapa pun yang memenangkan perlombaan menuju teknologi masa depan akan menjadi pemimpin ekonomi global, dengan konsekuensi besar bagi kebijakan luar negeri dan juga keamanan nasional.” Ucap Pemimpin mayoritas Senat, Chuck Schumer.
