TecforID – Penelitian baru dari University of East Anglia dan Quadram Institute mengungkapkan bagaimana sel-sel kekebalan tubuh kita menggunakan simpanan lemak tubuh untuk melawan infeksi.
Penelitian yang diterbitkan pada8 Desember 2021 di jurnal Nature Communications, dapat membantu mengembangkan pendekatan baru untuk mengobati orang dengan kodisi terinfeksi bakteri.
Para tim peneliti mengatakan pekerjaan mereka suatu hari nanti dapat membantu mengobati infeksi pada orang tua dan rentan.
Tim mempelajari Salmonella, yaitu sejenis bakteri yang menyebabkan diare, muntah, sakit perut, demam, dan sepsis.
Tim UEA berkolaborasi dengan Quadram Institute dan rekan-rekannya di Earlham Institute.
Tujuannya untuk melacak pergerakan dan konsumsi asam lemak dalam sel induk hidup.
Mereka melanjutkan untuk menganalisis respon imun terhadap infeksi bakteri Salmonella, dengan menganalisis kerusakan hati.
Mereka menemukan bagaimana sel induk darah merespons hal itu, dengan memperoleh asam lemak berenergi tinggi dari simpanan lemak tubuh.
Tim menemukan bahwa di sumsum tulang tempat sel induk darah berada, sinyal infeksi mendorong adiposit untuk melepaskan simpanan lemaknya sebagai asam lemak ke dalam darah.
Dan mereka mengidentifikasi bahwa asam lemak berenergi tinggi ini kemudian diambil oleh sel punca darah.
Dimana secara efektif memberi makan sel punca dan memungkinkan mereka membuat jutaan sel darah putih yang melawan Salmonella.
Para peneliti juga mengidentifikasi mekanisme transfer asam lemak dan mendiskusikan dampak potensial dari pengetahuan baru ini.
“Melawan infeksi membutuhkan banyak energi dan simpanan lemak adalah simpanan energi yang sangat besar untuk memperkuat respons imun.
“Mengerjakan mekanisme di mana ‘peningkatan bahan bakar’ ini bekerja memberi kita ide-ide baru tentang bagaimana memperkuat tubuh melawan infeksi di masa depan.“
Dr. Naiara Beraza, dari institut Quadram, mengatakan penelitian ini membuat kita lebih memahami bagaimana sistem kekebalan tubuh kita menggunakan lemak untuk memicu respons terhadap infeksi.
Mendefinisikan mekanisme ini akan memungkinkan manusia untuk mengembangkan terapi baru untuk mengobati infeksi di hati.
Para peneliti berharap temuan ini akan membantu meningkatkan pengobatan bagi orang yang rentan dan lanjut usia dengan infeksi.
Diharapkan kedepannya dengan memperkuat respons kekebalan mereka dan mengubah tata cara melawan infeksi di masa depan..
Baca artikel selanjutnya :
