Meski jarang muncul ke permukaan kalau membahas Crypto, akan tetapi saat ini ternyata Rusia sedang mencoba cara baru dalam menambang Cryptocurrency di Negaranya.
Pasalnya saat ini Institusi pemerintah di Moskow sedang mendiskusikan inisiatif peluncuran perusahaan Minyak untuk mulai menambang Crypto bahkan di lokasi ekstrasi (Lokasi yang sama tempat mereka menambang minyak) mereka.
Industri Minyak di Negara tersebut mengusulkan untuk memanfaatkan Gas Minyak Bumi Terkait (Associated Petrolum Gas) sebagai energi untuk menghasilkan listrik yang nantinya bisa dipakai untuk menambang Crypto.
Para pakar Crypto menilai inovasi ini memiliki peluang yang bagus dalam menarik Investor Asing. Utamanya yang berasal dari Cina dimana aktivitas penambangan Crypto sedang gencar-gencarnya dihentikan pemerintah Xi Jinping.
Baca Juga : Diusir Xi Jinping, Penambang Bitcoin Cina Pindah Ke Texas
Ambil langkah sigap, Kementrian Industri dan Perdagangan Rusia bersamaan dengan Kementrian Pengembangan Digital serta Bank Sentral Rusia sedang membahas keabsahaan dari proyek tersebut.
Sebab meskipun di Rusia kegiatan penambangan Cryptocurrency belum dilarang, akan tetapi belum ada Regulasi yang pas untuk mengaturnya.
Walau tertuang dalam UU “On Digital Financial Assets” Rusia yang sudah diberlakukan awal tahun 2021, namun masih diperlukan UU tambahan mengenai peredarannya di Rusia serta operasi terkait Legalisasi penambangan Kripto.

Walau diajukan oleh pemain besar industri Minyak, tetapi sejauh ini baru Gazprom Neft yang dikelola Negara Rusia lah yang bermain di proyek penambangan Crypto ini.
Menurut Laporan dari bulan Januari lalu, Gazprom Neft berhasil mencetak 1.8 Bitcoin dalam waktu sebulan meskipun pihak perusahaan menolak berkomentar terkait masalah tersebut.
Baca Artikel Selanjutnya :