TechforID – Dominasi persaingan retail dunia nyata tak cukup untuk Walmart, membuat mereka diam-diam masuk ke dunia metaverse untuk ekspansi bisnis.
Pasalnya Walmaret pada 30 Desember lalu sempat mengajukan beberapa merek dagang baru ke Kantor Paten dan Merek Dagang AS.
Namun, mereka tetap tidak diperhatikan sampai laporan 16 Januari oleh CNBC menjelaskan lebih banyak ambisi Walmart masuk ke metaverse.
Saat itu, Walmart mengajukan sekitar tujuh aplikasi yang dipatenkan termasuk tiga diantaranya berada di bawah divisi periklanan Walmart Connect.
Baca juga : Samsung Ungkap Rencana Bangun Toko 837X di Metaverse
Aplikasi tersebut mencakup rencana untuk membuat dan menjual barang virtual, misalnya barang elektronik, mainan, peralatan, pakaian, dan dekorasi rumah.
Ada juga penyebutan mata uang digital dan token digital, serta peluang untuk membeli dan menjual Non-fungible token (NFT).
Berita ini muncul dalam serangkaian peristiwa baru-baru ini yang menunjukkan minat Walmart di Metaverse.
Sebab pada bulan Agustus 2021, raksasa ritel itu mendaftarkan lowongan pekerjaan untuk “mata uang digital dan produk kripto” untuk mendorong strategi mata uang digital.
Daftar pekerjaan sejak itu telah dihapus tetapi tidak jelas apakah peran itu diisi. Pencarian Linkedin untuk seseorang yang bekerja di Walmart dengan peran tersebut tidak membuahkan hasil.
Kembali pada bulan Oktober, Walmart juga bermitra dengan perusahaan ATM crypto Coinstar dan Coinme untuk memasang 200 ATM Bitcoin di toko-tokonya di seluruh Amerika Serikat.
Menurut analis dari Morgan Stanley, Metaverse dapat menghadirkan peluang senilai $8 triliun untuk pengecer.
Selama kuartal ketiga tahun 2021, penjualan mereka tembus mencapai $11,1 miliar menurut Digital Commerce 360.
Walmart adalah perusahaan swasta terbesar di AS dengan kapitalisasi pasar lebih dari $406 miliar. Ini mengoperasikan rantai hypermarket, department store diskon, dan toko kelontong.
Baca artikel berikutnya :