Seorang pria bernama Bernard yang tinggal di Shanghai, China kena tipu mata uang kripto Squid Game. Setelah mendengar tentang $SQUID, ia memutuskan menginvestasikan tabungannya sebesar USD 28.000 atau sekitar Rp 400 juta.
“Saya buru-buru membeli token ini karena ide di pikiran saya adalah Squid Game sangat, sangat populer saat ini, dan tokennya harusnya juga populer. Ini adalah sebuah tragedi. Saya tidak tahu bagaimana cara mengembalikan kerugian saya,” ucap Bernard, mengutip dikutip dari CNBC, Rabu, 3 November 2021.
Bernard mengatakan, sudah menghubungi FBI dan Securities and Exchange Commission (SEC). Selain itu, ia juga menghubungi kreator di balik token Squid Game, serta CoinMarketCap yang mencantumkan koin itu di situsnya.
Bernard yang memiliki pengalaman bermain kripto juga menyalahkan beberapa media yang memberitakan token Squid Game. Saat nilai $SQUID mulai meroket, beberapa media besar memberitakan tanpa memberikan peringatan tentang tanda-tanda mencurigakan.
Baca juga: Netflix Mulai Tertarik Masuk Ke Industri Mobile Gaming, Rilis 5 Game Baru
Padahal, saat pertama kali diluncurkan, token Squid Game terlihat mencurigakan. Pasalnya, situs mereka baru didaftarkan tak lama sebelum diluncurkan, pendirinya tidak bisa ditemukan di LinkedIn, serta situs dan white paper-nya penuh dengan ejaan dan tata bahasa yang salah.
“Di ruang perdagangan ini, semua orang akan cepat-cepatan dan kadang kalian merasakan FOMO (fear of missing out atau takut ketinggalan),” ujar Bernard.
Untuk informasi, mata uang kripto Squid Game diluncurkan pada 26 Oktober 2021 dengan nilai 2 sen. Pada Senin, 1 November 2021, nilainya sempat menyentuh angka USD 2.860, sebelum akhirnya ambruk menyentuh nol dolar.
Kreator $SQUID diketahui melakukan apa yang disebut sebagai rug pull, kreator menguras semua dana investor dan menghilang secara tiba-tiba. Berdasarkan catatan transaksi BscScan, kreator $SQUID berhasil mengumpulkan dana sebesar USD 3,4 juta (Rp 48 miliar) dari investor.
Situs resmi kreator koin Squid Game dan white paper-nya ikut menghilang. Akun Twitter mereka juga dibatasi lantaran aktivitas yang mencurigakan.
Perlu diketahui, mata uang kripto ini tak memiliki hubungan dengan kreator serial Squid Game maupun Netflix. Kreator mata uang ini sepertinya hanya ingin menunggangi popularitas Squid Game.
Baca artikel selanjutnya:
