Renewable Energy

Ungkap Misteri Dibalik Angin Panas Matahari dengan Teknologi Superkomputer

Avatar photo
Written by Techfor Id

Cara Ilmuan Ungkap Misteri Dibalik Angin Panas Matahari Dengan Teknologi Superkomputer

Membahas soal luar angkasa seringkali berakhir jadi misteri yang belum atau sulit dipecahkan.

Misalnya saja seperti cuaca apa saja yang ada diluar sana, resiko apa yang bisa ditimbulkan, dan bagaimana bahayanya untuk planet bumi.

Dari sekian banyak topik yang ada, saat ini yang sedang difokuskan oleh para ilmuan diantaranya Angin panas matahari, cahayanya, dan radiasi ruang angkasa yang bisa menimbulkan resiko serius baik bagi satelit ataupun astronot didalamnya.

Sebagian besar kondisi cuaca ini hingga sekarang masih diselimuti misteri dan kurang dipahami.

Oleh karenanya, para tim peneliti yang dipimpin oleh University College London mulai mainkan teknologi supercomputer dari fasilitas DiRAC High Perfomance Computing.

Disana, para peneliti coba periksa mengapa semburan gas dari matahari mendingin lebih lambat dari yang mereka harapkan sebelumnya.

Foto : Hpcwire

Semburan Gas yang terbawa angin matahari konon katanya bisa menggangu satelit, dan kalau muncul dalam jumlah besar bahkan bisa menggangu sistem transportasi, telepon seluler, maupun komponen listrik lainnya.

Jika bisa memprediksi seberapa besar kekuatan semburan gas ini, para ilmuan percaya nantinya mereka bisa membuat penangkalnya supaya infrastruktur yang ada tidak terlalu terpengaruh.

Yang jadi masalahnya, Gas atau angin matahari yang menghantam bumi tersebut nyatanya lebih panas dari yang diperkirakan oleh para peneliti.

Untuk memecahkan misterinya, para peneliti beralih ke layanan Data Intensive at Leicester (DIaL) DiRAC, dengan dana dari Science and Technology Facilities Council.

Layanan DIaL ini menargetkan masalah seputar sains intensif data dalam astrofisika teoritis dan partikel fisiki. Dilengkapi dengan 400 Node Dual-socket CPU Intel Skylake, dan 192 GB memori per node-nya.

Dengan menggunakan DIaL, tim peneliti mensimulasikan bagaimana angin matahari  membentang dari Matahari ke Bumi.

Mereka menemukan bahwa angin tetap panas karena koneksi magnetik kecil, di mana garis medan magnet yang berlawanan putus,

kemudian terhubung kembali, melepaskan energi dalam prosesnya.

Sambungan kembali ini muncul dalam turbulensi angin matahari, mempertahankan sebagian besar panasnya di sepanjang jalan.

Foto : Attravelint.com

Penulis utama dari Tim Peneliti ini, Jeffersson Agudelo mengatakan :

Sambungan ulang magnetik terjadi hampir secara spontan dan sepanjang waktu dalam turbulen angin matahari,”

Jenis penyambungan kembali ini biasanya terjadi di area seluas beberapa ratus kilometer yang sangat kecil dibandingkan dengan dimensi ruang yang sangat luas.”

“Menggunakan kekuatan superkomputer, kami mampu mengatasi masalah ini tidak seperti sebelumnya,” lanjutnya.

Peristiwa rekoneksi magnetik yang kami amati dalam simulasi sangat rumit dan asimetris, kami melanjutkan analisis peristiwa ini.”

Sekarang, tim tersebut membandingkan data mereka dengan data dari Pengorbit Matahari Badan Antariksa Eropa,

yang mengamati dan mempelajari keanehan angin matahari dan fenomena matahari lainnya.

Hasil perbandingan diharapkan dapat memvalidasi hasil simulasi.dan memberikan hasil yang lebih jelas lagi.

Baca Artikel Berikutnya,

Gen Unik Untuk Menjaga Tanaman Dari Kekeringan

About the author

Avatar photo

Techfor Id

Leave a Comment

Click to ask
Hai, Tanya-Tanya Aja
Hi ini Windy, dari techfor

Windy bisa membantu kamu memahami layanan Techfor
Seperti

1. Kursus Online By Expert
2. Partnership Event dan Konten
3. Layanan liputan multimedia
4. Dan hal lain yg ingin kamu tau

Kirim saja pesan ini serta berikan salah satu nomor diatas atau beritahukan windy lebih jelas agar dapat membantu Kamu