Setelah merilis Chip terbarunya, Yitian 710, Alibaba lanjut gas dengan berencana membuka Data Centre (Pusat Data) baru pertamanya di Negara Korea Selatan dan Thailand pada tahun 2022.
Sebagai pemain besar di Industri Cloud dunia, Alibaba berencana memperluas bisnisnya ke Negara Negara Asia lainnya, misalnya saja seperti Singapura, Indonesia, dan Filipina dengan harapan bisa menyaingi rivalnya Amazon dan Microsoft.
Dengan membangun Data Centre di suatu Negara, secara langsung membantu bisnis yang ada disana lebih mudah dan cepat dalam mengakses layanan Cloud Alibaba di masa depan. Dengan metode ini juga, Negara yang dituju juga sama seperti memperluas kehadiran Cina di luar negeri.
Baca Juga : Tantang Amazon dan Microsoft, Alibaba Luncurkan Chip Server Baru Untuk Bisnis Cloud-nya
Alasan utama ekspansi Alibaba ke kancah Internasional ini juga didorong dengan maraknya trend Cloud Computing selama beberapa tahun terakhir. Langkah mereka ini juga di dorong atas sedikitnya pendapatan Alibaba dari sektor tersebut (Hanya sekitar 8% dari Total Pendapatan).
Perusahaan berharap chip khusus baru mereka nantinya bisa menonjol dari para rivalnya dan bisa bersaing secara kompetititf.
Mayoritas pelanggan utama mereka menggunakan layanan Cloud yang berasal dari luar negeri Cina. Meski begitu, menurut analisis beberapa pakar, banyak investor yang mendukung secara penuh proyek Cloud Alibaba ini.
Menyusul tanggal perilisan Server baru Alibaba, besar kemungkinan mereka akan sedikit bermasalah. Hal ini dikarenakan Alibaba memang sedang diawasi secara ketat oleh regulator domestik di negaranya.
Pasalnya regulator disana ingin sekali mengendalikan sebagian dari kekuatan yang dimiliki Alibaba dan memonopoli bisnisnya hingga pengumpulan data.
Baca Artikel Selanjutnya :