Pandemi Virus Covid-19 memang sudah menyerang berbagai sektor industri di Negara terdampak, salah satunya termasuk sektor transportasi.
Pemerintah maupun perusahaan transportasi membatasi penumpang yang bisa naik dalam satu angkutan guna menghentikan penyebaran virus. Para penumpangnya sekalipun diharapkan mengenakan alat kesehatan sebagai bentuk patuh protokol kesehatan.
Dan hal ini bukan terjadi di Indonesia aja melainkan dunia. Google melihat peluang bagus dari kehidupan New Normal ini sebagai ekspansi bisnis Google Map-nya.
Update Google Maps 1 : AI Prediksi Tingkat Kepadatan Transportasi
Google baru saja memperluas prediksi tingkat kepadatan transit ke lebih dari 10.000 agen di 100 negara berbeda.
Walau belum ada kabar lengkapnya di mana saja update ini akan diterapkan, namun katanya memungkinkan pengguna mengetahui apakah jenis transportasi yang ingin digunakan (misal bis umum atau kereta) sedang padat atau tidak di dalamnya.
Sebagai contoh, Dengan informasi ini seorang pengguna Google bisa memutuskan apakah ingin naik kereta yang akan tiba atau menunggu kereta lain di suatu stasiun.
Sebab selama pendemi tentunya semua orang ingin saling menjaga jarak dan tidak sesak.
Pihak Google mengklaim teknologi AI-nya ini dirancang dengan mempertimbangkan privasi pengguna.
Mereka menerapkan sejenis teknologi anonimisasi didalamnya dan teknik privasi diferensial supaya data Riwayat Lokasi pengguna tetap aman.
Baca Artikel Tentang Cryptocurrency :
- Menggali Mata Uang Kripto hingga ke Akarnya
- Keuntungan Kriptografi dalam Investasi Kripto
- Tips Aman Berinvestasi Kripto
- Bagaimana Cara Membeli Kripto?
Update Google Maps 2 : Location History
Menurut hasil survey Google, banyak orang yang mengatakan kepada mereka ingin lebih berhati-hati dalam menjalani kehidupan sehari-hari selama pandemi.
Google merespon keinginan penggunanya dengan menyajikan Tab Insight Timeline baru bernama Location History (Riwayat Lokasi) yang bisa di aktif atau non-aktifkan oleh pengguna sesuai keingingan mereka.
Tab Insight Timeline Baru Google. Foto : Google.blog
Jika fitur Location History diaktifkan, nantinya pengguna bisa melihat bagaimana mereka menavigasi tempat-tempat yang dikunjungi pada bulan tertentu.
Adapun informasi terkait transportasi apa yang digunakan, jarak ke lokasi, serta waktu tempuh pada fitur ini.
Update Google Maps 3 : Review Bisnis Lokal Dibuat Lebih Detail
Selama pandemi, sektor bisnis lokal atau UMKM sangat terpukul dengan kebijakan pemerintah yang mengharuskan mereka tutup jam 8 malam. Padahal ada jenis bisnis yang justru di atas jam tersebut merupakan jam sibuk di mana banyak pelanggan datang.
Namun Google sedikit membantu sektor tersebut dengan memperbarui review bisnis lokal yang ada diplatformnya.
Mulai kini, seorang pelanggan bisa memberikan Review atau ulasan untuk sebuah restoran. Di ulasan tersebut, seorang pelanggan nanti akan diminta untuk menjawab pertanyaan seperti kisaran harga, apakah menggunakan layanan pesan antar, dan makanan yang dipesan.
Sayangnya fitur ini baru rilis di Negara A.S saja dan kategorinya masih sedikit. Google berencana untuk menambah kategori-kategori relevan dan memperluasnya ke berbagai Negara di seluruh dunia.