TechforID – Fenomena Whale adalah sebuah kata yang ditujukan untuk seseorang yang memegang sebagian besar asset mata uang kripto atau Cryptocurrency.
Misalnya saja, eseorang yang memiliki 1.000 keping Bitcoin saja sudah dianggap Whale dalam dunia tersebut.
Dengan besarnya kepemilikan ini mengartikan kalau suatu waktu mereka memutuskan untuk menjual asset tersebut, maka pasarnya tiba-tiba akan memiliki stok banyak dan menyebabkan pergerakan harga yang besar.
Misalnya saja harga Bitcoin sempat pernah melambung ke level diatas USD$50.000 pada april lalu (Ini terjadi karena banyak pihak yang membeli Bitcoin). Kemudian tiba-tiba harganya jatuh ke level USD$30.000 dalam 1-2 bulan berikutnya.
Kalau dianalisa, tentu kejadian diatas terjadi karena ada beberapa pihak (mayoritas whale) yang sempat memborong maupun menjual Bitcoin pada waktu-waktu tersebut.
Sehingga harganya bisa sangat naik di satu waktu, dan bisa jadi sangat turun di waktu lainnya.
Baca juga : El-Savador Rencana Bangun Kota Bitcoin Dekat Gunung Merapi
Apa yang membuat fenomena Whale begitu istimewa ?
Seperti yang dikatakan sebelumnya, Mereka dengan sebutan whale ini adalah fenomena atau sosok seseorang yang amat kaya yang memegang sejumlah besar asset (misalnya Bitcoin) di kantong mereka sebagai investasi.
Tidak di Bitcoin saja, hampir disemua asset Crypto lain atau di luar Crypto tentu memiliki sejumlah Whale didalamnya.
Namun karena di dunia Cryptocurrency sangat rentan terhadap harga, kehadiran Whale di industri ini tentu akan sangat mengguncang kondisi pasarnya.
Hal ini juga disebabkan karena volume Crypto yang ada jauh lebih kecil dan sedikit likuiditas di pertukaran Cryptocurrency.
Tanpa adanya likuiditas yang cukup, para Whale ini terperangkap dalam kolam yang kecil dimana kondisi kolamnya bisa sangat berpengaruh dengan gerakan sedikit sekalipun (menjual atau membeli).
Aset Cryptocurrency pada dasarnya masih sangat terkonsentrasi. Pertumbuhan Bitcoin yang tiba-tiba berarti bahwa sebagian besar pasar dimiliki oleh sebagian kecil pedagang yang cukup beruntung untuk membeli banyak Bitcoin saat harganya rendah. Saat ini, sekitar 40% Bitcoin disimpan di sekitar 2.500 akun.
Misalnya, terungkap pada bulan Februari tahun ini bahwa satu orang memegang 28% Dogecoin, yang telah melonjak hampir 1.400% sejak awal tahun.
Seseorang yang memiliki sebagian besar pasar memiliki pengaruh besar pada harga ketika dirinya menjual assetnya tersebut.
Faktor Tokenomik
Dampak fenomena Whale atau paus juga bergantung pada tokenomik cryptocurrency dan sumber transaksi dompet. Misalnya, pemegang Altcoin terbesar yang menjual 10 juta Altcoin dan dompet yang lebih kecil melakukan hal yang sama persis berbeda.
Investor harus meninggalkan kapal jika ada penjualan yang konsisten dari dompet besar dari koin yang didistribusikan secara tidak merata.
Luangkan waktu untuk mengidentifikasi dompet milik pemegang atau tim signifikan yang bekerja pada proyek mata uang kripto tertentu.
Vitalik Buterin dari Ethereum, ketika melihat pergerakan di bursa, mungkin sudah saatnya bagi investor untuk menjual juga.
Sulit untuk memastikan apakah koin-koin atau fenomena ini pindah ke bursa atau kabar palsu saja. Sebab banyak para Whale yang diam-diam melakukan hal ini,
Karenanya, luangkan waktu untuk menganalisis ini sebelum menyimpulkan. Banyak orang salah membaca gerakan ini dan mengaktifkan tindakan yang bisa kontraproduktif.
Baca artikel selanjutnya :
