TechforID – Spyware Pegasus buatan NSO Group bisa menemukan celah baru untuk menyusup ke smartphone buatan Apple, iPhone. Spyware ini sangat canggih dan mampu membahayakan privasi serta keamanan pengguna ponsel.
Antara Juni 2020 sampai Februari 2021, setidaknya sudah ada sembilan aktivis dari Bahrain yang telah dimata-matai Spyware Pegasus. Padahal, korban menggunakan iPhone yang memakai iOS terbaru, yakni iOS 14.
Serangan Pegasus menggunakan exploit zero-click terhadap iMessage. Korban tak perlu melakukan apa pun untuk bisa terinfeksi. Salah satu exploit yang dipakai bernama KISMET yang pertama kali ditemukan pada 2020.
Blastdoor menjadi ada celah lain yang bisa dipakai untuk menjebol sistem keamanan Apple. Citizen Lab menyebut exploit ini sebagai FORCEDENTRY.
Menurut laporan Citizen Lab, serangan Pegasus sukses dilakukan pada iPhone dengan iOS terbaru. Mereka mengatakan, iOS 14.4 dan 14.6 dikonfirmasi masih bisa dijebol Spyware Pegasus.
Baca juga: Boss WhatsApp Ungkap Target Penyerangan Spyware Pegasus
Sebelumnya, Facebook, pemilik WhatsApp, menggugat NSO Group lantaran Pegasus. Aplikasi pesan ini sempat diterobos spyware ini walau sudah ditambal celahnya.
Kemudian, NSO Group dimasukkan ke dalam Entity List, daftar hitam perusahaan yang dilarang berbisnis dengan perusahaan asal Amerika Serikat. Pemerintah Israel melakukan penggrebekan dan enggan dikaitkan dengan NSO.
“NSO adalah perusahaan swasta, ini bukan proyek pemerintah dan karena itulah kalaupun mereka sengaja, itu tidak ada hubungannya dengan kebijakan Pemerintah Israel,” kata Menteri Luar Negeri Israel, Yair Lapid, beberapa waktu lalu.
Terbaru, gugatan Apple yang mengatakan NSO Group menciptakan teknologi pengawasan canggih yang disponsori negara, memungkinkan spyware mengawasi korbannya.
“NSO Group seperti aktor yang disponsori negara, menghabiskan jutaan dolar untuk teknologi pengawasan canggih tanpa akuntabilitas yang efektif. Itu perlu diubah,” ucap Senior Vice President of Software Engineering Apple, Craig Federighi.
Baca artikel selanjutnya: