Ditahun 2019 lalu, Aston Martin meluncurkan sedan Rapide versi elektrik (menggunakan baterai listrik), tapi sayangnya harus dibatalkan sampai saat ini.
Namun sebagai gantinya mereka akan fokus pada kendaraan listrik baru yang direncanakan akan mulai dijual mulai tahun 2025.
Dilansir dalam wawancara dengan Financial Times, Ketua Eksekutif Aston Martin, Lawrence Stroll mengatakan bahwa perusahaanya berencana merilis mobil berjenis Sport dan SUV bertenaga listrik dan kedua kendaraan ini akan dibangun di Inggris
Stroll menggambarkan mobil sport ini sebagai kendaraan seperti Vantage dan DB11 dan mengatakan perusahaan tidak yakin apakah akan tetap menggunakan tag “DB”, dari pendukung Aston Martin sebelumnya, David Brown. Kabarnya tag tersebut akan diganti menjadi EV pada tahun 2025
Mobil sport listrik dapat menggunakan platform intensif aluminium Aston Martin yang ditemukan di mobil sport saat ini dan yang memulai debutnya di DB11. Merek merekayasa arsitektur untuk mendukung tenaga listrik di masa depan.
Namun, mengembangkan EV adalah usaha yang mahal dan sebagai hasilnya Aston Martin dapat memanggil investor utama Mercedes-Benz yang telah mengembangkan platform EV khusus yang segera diluncurkan di sedan EQS.
Kolaborasi Aston Martin Dan Marcedes Hasilkan EV
Produsen mobil Jerman tersebut memiliki 20% saham Aston Martin dan sudah memasok perusahaan dengan mesin V-8 mereka dan beberapa teknologi dalam mobilnya.
Hubungan mitra teknis ini disebut AMG Aston Martin direncanakan antara kedua perusahaan dimana Aston Martin besar kemungkinan mendapat baterai dari Marcedes.
Bagi siapa pun yang masih menggunakan bensin, Stroll mengatakan bahwa Aston Martin akan terus menawarkan model dengan mesin pembakaran internal jauh melampaui tahun 2030, tepat ketika inggris berencana memberlakukan larangan penjualan non-listrik.
Beberapa tahun yang lalu Aston Martin berencana meluncurkan DBX dengan tenaga listrik, tetapi pada 2018 memutuskan untuk menghidupkan kembali sesama marque Inggris Lagonda sebagai merek EV khusus.
Sayangnya langkah Itu kemudian mengalami beberapa kesulitan keuangan, bahkan sebelum krisis Covid-19, dan diselamatkan pada tahun 2020 oleh investor yang dipimpin oleh Stroll.
Baca Artikel Selanjutnya :
