TechforID – Pada Jum’at 18 Februari 2022, mata uang Safe-Haven Yen dikabarkan menguat ketimbang dollar bersamaan dengan turunnya Bitcoin akibat semakin panasnya konflik Rusia – Ukraina.
Hal ini juga didorong karena Presiden AS Joe Biden berkata kalau Moskow sedang mempersiapkan dalih untuk membenarkan serangan ke Ukraina. Bahkan mereka sempat mengusir seorang diplomat Amerika.
Ketegangan konflik antar Rusia –Ukraina juga menyebabkan dollar melemah terhadap Franc Swiss.
Dengan greenback bertahan di 0,9196 franc, tepat di atas level terendah dua minggu intraday hari Kamis di 0,9186 franc.
Sedangkan nasib dollar sendiri tergelincir ke level terendah baru, sedangkan Yen berada di level 114,78 di awal perdagangan Asia dan hanya turun 0,5% dalam seminggu.
“Level support 114,63 terlihat dalam jangkauan hari ini jika lebih banyak berita negatif tentang Ukraina muncul,” kata seorang analis CBA.
Baca juga : Naik Tensi Dengan Rusia, Ukraina Legalkan Bitcoin
Sang analis juga menambahkan kalau saat ini pasar sedang fokus pada kebijakan bank sentral Jepang (BOJ) karena mereka melanjutkan kebijakan kontrol kurva imbal hasil.
Laporan sang analis juga didukung oleh aksi baku tembak yang terjadi pada kamis (17/02) antara pasukan Kyiv dan separatis pro-Rusia.
Konflik tersebut menciptakan kekhawatiran baru negara-negara barat, dan mendorong semakin terealisasinya perang antara Rusia – Ukraina.
Sementara di Amerika Serikat sendiri, pembuat kebijakan mereka masih memperdebatkan seberapa agresif Federal Reserve mereka harus menaikan suku bunga.
Presiden Federal Reserve AS, Cleveland Loretta Mester mengatakan pada Kamis malam bahwa Fed perlu menaikkan suku bunga lebih cepat dan menyusutkan neraca lebih cepat daripada setelah resesi besar.
Disisi lain, Bitcoin saat ini turun menuju titik terendahnya dalam dua minggu terakhir pada level 40.500 dollar AS.
Konflik Rusia – Ukraina juga mempengaruhi mata uang Euro dan berada di level 1,1360 dollar AS, sementara pound berada pada leve. 1,3609.
Baca artikel selanjutnya :