5G

Cina Klaim Teknologi 6G Miliknya Mampu Penetrasi Pelindung Rudal Hipersonik

Cina Klaim Teknologi 6G Miliknya Mampu Penetrasi Pelindung Rudal Hipersonik
Avatar photo
Written by Techfor Id

TechforID – Negara Cina membuat langkah signifikan dalam teknologi 6G dan program rudal hipersoniknya yang sempat membuat resah banyak negara-negara Barat.

Mengingat demonstrasi rudal tersebut dan akhir-akhir ini peneliti Cina baru saja mencapai rekor dunia baru dalam hal kecepatan transmisi nirkabel 206,25 gigabyte per detik, tentu tidak mengherankan.

Cina juga baru-baru ini menunjukan senjata hipersoniknya bisa berkomunikasi dan mencari target menggunakan teknologi 6G.

Menurut tim yang dipimpin oleh Profesor Yao Jianquan, salah satu ilmuwan laser top China, pencapaian tersebut memiliki konsekuensi terhadap efektivitas senjata dan sistem pertahanan.

Besar kemungkinan teknologi ini juga akan digunakan untuk pertahanan luar angkasa Cina.

Prof. Yao dan rekan-rekannya menemukan sistem laser yang dapat memancarkan sinar gelombang elektromagnetik terus menerus dalam spektrum terahertz.

Baca juga : Demi Program Rudal, Korea Utara Curi Uang dari Platform Dagang Kripto

Menurut penelitian mereka, temuan eksperimen darat mengungkapkan bahwa gelombang terahertz ini dapat dengan mudah masuk.

Kemudia keluar plasma yang diciptakan oleh senjata hipersonik dengan kecepatan 10 kali kecepatan suara atau bahkan lebih cepat lagi.

Teknologi ini telah diteliti Cina secara ekstensif untuk keperluan militer, Namun, menggunakan 6G pada senjata hipersonik dinilai lebih sulit.

Penelitian sebelumnya telah menemukan bahwa transmisi terahertz dalam rentang frekuensi yang lebih rendah, yang secara rutin digunakan untuk komunikasi, dapat terdegradasi saat melakukan perjalanan melalui plasma.

Gelombang frekuensi yang lebih tinggi dapat melewati penghalang dengan lebih mudah, tetapi tidak terlalu jauh di atmosfer bumi.

Menurut para ilmuwan yang terlibat dalam proyek 6G China, Beijing sedang mengembangkan antena terahertz kompak dengan teknologi radar aperture yang disintesis.

Teknologi itu menggunakan prosesor berkecepatan tinggi yang bisa menangani aliran data besar tanpa panas berlebih.

Cina juga kabarnya membangun stasiun pangkalan di dataran tinggi Tibet untuk mengintegrasikan 6G, baik untuk didarat maupun luar angkasa.

Diyakini bahwa siapa pun yang mematenkan 6G pertama kali akan menjadi pemimpin perlombaan komunikasi kecepatan sangat tinggi.

Baca artikel selanjutnya :

About the author

Avatar photo

Techfor Id

Leave a Comment

Click to ask
Hai, Tanya-Tanya Aja
Hi ini Windy, dari techfor

Windy bisa membantu kamu memahami layanan Techfor
Seperti

1. Kursus Online By Expert
2. Partnership Event dan Konten
3. Layanan liputan multimedia
4. Dan hal lain yg ingin kamu tau

Kirim saja pesan ini serta berikan salah satu nomor diatas atau beritahukan windy lebih jelas agar dapat membantu Kamu