TechforID – Perusahaan raksasa teknologi Cina, Tencent, dengan cepat mengajukan paten ke Chinese National Intellectual Property Administration (CNIPA) untuk asset terkait dengan konser virtual di Metaverse.
Bertolak belakang dengan langkah bank sentral Cina yang mengambil sikap tegas terkait Metaverse, dan Non-fungible Token (NFT) tahun lalu.
Meski dianggap rawan tindakan pencucian uang dari keduanya, media outlet berita Cina, The Paper, justru menemukan fakta adanya lebih dari seribu perusahaan yang mengajukan sekitar 16.000 palikasi merk dagang terkait metaverse.
Abai dengan peringatan tersebut, Tencent justru cepat-cepat mencuri start di dunia Metaverse dengan mengamankan paten konser virtual disana.
Pada akhir tahun 2021 lalu, Tencent sendiri mengadakan konser virtual metaverse pertama di Cina
Perayaan Tahun Baru yang disebut TMELAND yang dihadiri oleh lebih dari 1,1 juta penggemar selama festival berlangsung.
Tencent juga telah mengakuisisi perusahaan konser animasi Wave yang berbasis di Los Angeles, yang menggunakan teknologi motion-capture untuk membuat konser virtual metaverse lebih realistis.
Baca juga : Masuk ke Metaverse, PT Telkom Jalin Banyak Kolaborasi
Tren mengadakan konser virtual di metaverse memang digadang semakin populer terutama sama masa pandemic seperti sekarang.
Ia juga dianggap sebagai cara baru para musisi untuk terlibat dengan penggemar dan membuka peluang bisnis baru bagi mereka.
Misalnya saja The Weeknd, yang menggunakan layanan Wave untuk konser virtual live di TikTok tahun lalu berhasil menarik 2 juta penonton global dan menghasilkan $350.000 dollar.
Masih harus dilihat apakah ambisi metaverse perusahaan multinasional Cina seperti Tencent akan dipengaruhi oleh regulator lokal.
Pasalnya pihak regulator disana menganggap harus ada peraturan dahulu sebelum lahirnya inovasi baru di metaverse.
Terlepas dari bayangan buruk dari media nasional dan bank-bank yang dikendalikan negara, Cina masih belum memberikan kejelasan lebih lanjut tentang peraturan terkait.
Baca artikel selanjutnya :
