Pangeran Arab Saudi, Mohammed bin Salman, sedang mencoba untuk mengubah kerajaannya menjadi pusat investasi dan pusat bisnis global sebagai bagian dari rencananya Visi 2030 untuk diversifikasi dari minyak.
Merasa cadangan minyaknya mulai menipis dan kelak akan habis, Negara Arab Saudi mulai banting setir ke sektor lain guna mencari pemasukan negaranya. Salah satunya yaitu dengan membuat Zona ekonomi khusus yang menawarkan insentif untuk berinvestasi
Hal ini disampaikan oleh Mentri Investasi kerajaan, Khalid Al-Falih, dalam sebuah acara di Riyadh. Zona ekonomi khusus tersebut kelak meliputi investasi pada sektor kesehatan, manufaktur, dan Cloud Computing. Namun sayangnya rincian lebih lanjutnya baru akan disampaikan akhir tahun 2021.
Zona Bebas ini juga kelak akan menawarkan zona penelitian dan pengembangan berbagai teknologi bagi investor asing maupun bisnis terkait. Tujuannya untuk meningkatkan persaingan dengan Negara tetangganya Uni Emirat Arab yang sudah dahulu membangun zona tersebut.
Rencananya, Beberapa zona akan dibuat dengan menambahkan insentif dan kerangka peraturan baru untuk proyek yang ada, seperti Distrik Keuangan Raja Abdullah di Riyadh, zona logistik di bandara Riyadh, dan Kota Ekonomi Raja Abdullah.
Yang terakhir, mega-proyek Laut Merah yang diluncurkan lebih dari satu dekade lalu, dikritik keras selama bertahun-tahun sebagai gajah putih dan disindir dalam film baru yang dibintangi Tom Hanks, meskipun bisnis dan penduduk secara bertahap sudah mulai pindah.
Setiap zona “akan memiliki insentif fiskal, peraturan dan tenaga kerja sendiri, yang dirancang agar sesuai dengan kebutuhan khusus sektor itu”, kata Al-Falih.
Baca Artikel Selanjutnya :