TechforID – Sebagai upaya untuk menyaingi kemajuan Cina, negara Jepang dan Amerika Serikat sepakat bekerja sama untuk mengembangkan standar internasional dalam teknologi drone 6G.
Kemajuan Cina dengan teknologi 6G-nya memang patut dipuji dunia. Pasalnya bulan lalu salah satu Laboratorium mereka berhasil menembus rekor baru.
Rekor ini mencakup komunikasi nirkabel real-time terahertz 100 – 200 Gigabites/ detik berorientasi 6G.
Proyek itu berhasil mencapai kecepatan gelombang tunggal 103,125 Gbps dan transmisi nirkabel terahertz panjang gelombang ganda dengan kecepatan bersih 206,25 Gbps.
Oleh karena itu, baik Jepang dan AS bertujuan untuk berinvestasi dalam penelitian, pengembangan, pengujian, dan penyebaran jaringan aman serta teknologi 6G dan komunikasi yang canggih,
Keduanya juga sama-sama menyerukan untuk jaringan 5G amandan terbuka, termasuk memajukan Open Radio Access Networks (Open-RAN) dengan maksud menyaingi Cina.
Baca juga : Tencent Tawarkan Support Bisnis Metaverse di Negara Jepang
Terlepas dari hubungannya dengan AS, Saat ini perusahaan Cina seperti Huawei, Alibaba, dan Tencent bertujuan untuk teknologi 6G mereka menjadi standar internasional.
Kementerian Dalam Negeri dan Komunikasi Jepang dapat meminta perusahaan untuk membentuk konsorsium 6G pada bulan September.
Konsorsium dilaporkan akan menarik dari berbagai industri termasuk yang terlibat dalam perangkat komunikasi, ponsel, drone, manufaktur arloji dan mobil.
Grup ini juga akan mengundang mitra AS yang kuat dalam perangkat lunak dan terlibat dalam ekspansi ke luar negeri.
Jepang juga sedang mencari kemitraan lain dalam hal 6G. Bahkan kelompok industri Jepang dan Finlandia pada Juni tahun lalu sepakat untuk melakukan riset dan pengembangan 6G.
Mitra tersebut, termasuk pemasok telekomunikasi Finlandia Nokia, ingin memimpin pembentukan standar 6G.
Kemitraan ini mencakup pertukaran informasi dan publikasi, pertukaran personel, dan proyek penelitian dan pengembangan kolaboratif.
Baca artikel selanjutnya :