TechforID – Platform situs web pameran seni DeviantArt menggandeng OpenSea guna mengeksplorasi potensi Non-Fungible Token (NFT) untuk melindungi hak cipta konten.
Mungkin tidak banyak yang tahu, namun Deviantart adalah situs web bertemakan seni terbesar dan memiliki komunitas yang sangat banyak.
Diciptakan pada 7 Agustus 2000 oleh Angelo Sotira, Matthew Stephens, Scott Jarkoff, dan beberapa kontributor lainnya.
Ditahun 2021 mereka memiliki sekitar 65 juta seniman yang terdaftar di platformnya dan sudah ada milyaran karya seni digital yang beredar di platform tersebut.
Mengutip dari laman blog resminya, sistem yang kelak diciptakan DeviantArt akan mengindentifikasi kecocokan mirip seperti halnya token NFT.
Deviantart akan menggunakan Blockchain yang melibatkan token standar (ERC721 dan ERC1155) untuk mengidentifikasi potensi pelanggaran seni.
Pihak Deviantart merinci semisal ada seniman yang ingin dilindungi karyanya dibawah naungan NFT DeviantArt Protect, mereka bisa mengirimkan karya seni mereka ke situs tersebut.
Baca juga : Gabung Dengan Aliansi Hak Paten, Meta Janjikan Paten Kripto Gratis
Sebab fitur pemindaian NFT di sistem tersebut mampu memeriksa blockchain untuk aktivitas terkait NFT serta menemukan kecocokan yang hampir identik dari konten seniman Deviantart yang sudah terdaftar.
Artinya, semisal ada seseorang yang mengupload orang karya orang lain plus mengakuinya sebagai karyanya, maka sistem akan segera mendeteksi aksi pembajakan tersebut.
Mengutip juga penjelasan Tim DevianArt kepada Bitcoin.com setelah 2 bulan peluncuran tahap beta, sekitar 86% dari kasus pelanggaran seni berhasil dideteksi dan diverifikasi kecocokannya.
Meski begitu, ada beberapa kasus pelanggaran yang tidak terlalu ditanggapi serius oleh pihak Deviantart. Alasannya karena sang kreator memang mengijinkan aksi upload ulang atau menyebarkan kontennya di platform lain.
Selain DeviantArt, adapun platform besar lain yang mulai menjajakan kaki mereka ke pasar NFT, Alibaba salah satunya. Kabarnya mereka juga sudah merilis sistem perlindungan hak cipta melalui layanan IP Blockchain untuk para pembuat konten.
Adapun sebuah Whitepaper yang dirilis Microsoft tentang Tools berbasis Ethereum yang mampu memerangi konten online bajakan.
Baca artikel selanjutnya :