Pengguna perangkat Internet of Things (Io) sedang dalam posisi berisiko serangan siber dan pelanggaran privasi. Bahkan, empat dari lima produsen perangkat IoT dianggap gagal dalam praktik keamanan siber dasar dan tak menyediakan panduan kerentanan keamanan.
Mengutip laman ZDNet, Jumat, 5 November 2021, IoT Security Foundation (IoTSF), grup industri teknologi yang bertujuan membantu mendorong pengamanan Internet of Things, menganalisis ratusan produsen produk IoT populer dan menemukan hanya satu dari lima yang melaporkan kerentanan keamanan untuk diperbaiki.
Negara dari seluruh dunia termasuk Inggris, Amerika Serikat (AS), Singapura, India dan Australia serta Uni Eropa yang berusaha menekankan pentingnya keamanan siber di perangkat IoT.
Laporan IoT Security Foundation mencatat, kurangnya kebijakan pengungkapan kerentanan dapat dikaitkan dengan bisnis TI non-tradisional, seperti produsen peralatan dapur yang menambahkan fitur pintar ke produk mereka.
Dalam kasus ini, produsen harus memikirkan untuk membangun keamanan siber ke dalam produk, sehingga kerentanan tak dapat menemukan jalan ke perangkat.
Baca juga: ListriQu Aplikasi Pelayanan Pelanggan PLN dalam Satu Genggaman
Meskipun demikian, laporan tersebut menunjukkan bagaimana empat dari lima perusahaan gagal menyediakan mekanisme pelaporan kerentanan keamanan, sehingga bisa mengarah pada masalah yang lebih luas.
“Ini sering menjadi puncak gunung es – ini adalah burung kenari ketidakamanan yang membuat Anda menyadari bahwa perusahaan-perusahaan ini mungkin juga sangat sedikit memperhatikan keamanan,” kata CEO Copper Horse David Rogers.
Perangkat Internet of Things semakin menjadi perlengkapan di rumah dan kantor. Sementara banyak merek rumah tangga memastikan produk mereka dilengkapi dengan praktik keamanan yang baik.
IoT Security Foundation percaya pada akhirnya hal itu akan berubah dan menjadi bagian mendasar dari desain produk.
“Keamanan sedikit mirip dengan kualitas. Agar dapat disampaikan dengan benar, keamanan perlu menjadi endemik dalam semua proses di dalam perusahaan sehingga terjamin di seluruh – yaitu, bukan renungan atau baut,” ucap Direktur Manajer Yayasan Keamanan IoT, John Moor.
Baca artikel selanjutnya: