Bank Aset Digital terkemuka di dunia, Sygnum Bank, mulai sekarang menerima layanan Ethereum 2.0.
Pihak Bank mengatakan kalau mulai sekarang pelanggan bisa menyimpan Ethereum dengan aman di akun pribadi mereka di platform Sygnum. Saat ini, ia menghasilkan hingga 7% setiap tahun.
Memegang gelar sebagai Crypto terbesar kedua setelah Bitcoin, Ethereum dikenal dengan protocol Decentralized Finance (DeFi) dan Smart Contract. Kedua kian berkembang seiring majunya adopsi teknologi Blockchain.
Menurut Pulse Data DeFi, Total value locked sektor DeFi meningkat lebih dari 3 kali lipat sejak tahun 2020 lalu.
Baca Artikel Lainnya Tentang Cryptocurrency :
- Menggali Mata Uang Kripto hingga ke Akarnya
- Keuntungan Kriptografi dalam Investasi Kripto
- Tips Aman Berinvestasi Kripto
Nilainya saat ini berhasil mencapai USD$55,45 Milliar. Pertumbuhan pesat pasar DeFi ini membuktikan kalau Ethereum adalah pilihan pas bagi para investor maupun penggemar kripto.
Head of Business Units di Sygnum Bank, Thomas Eichenberger, bahkan sampai mengatakan :
“ Ethereum adalah protokol blockchain terbesar kedua, dan Ethereum staking adalah elemen inti untuk portofolio aset digital yang sekarang dapat diakses dalam pengaturan yang nyaman, aman, dan teregulasi.”
“Hal ini semakin memperluas penawaran Sygnum atas produk-produk penghasil hasil yang menarik dan teregulasi untuk memenuhi kebutuhan klien untuk mengakumulasi bentuk pengembalian lain selain apresiasi modal.” Tambahnya.
Sebelum menyediakan layanan Ethereum, Bank Sygnum sebelumnya pernah meluncurkan layanan Staking untuk Tezos.
Yakni sebuah platform berbasis Blockchain baru yang menjanjikan untuk membangun Smart Contract dan aplikasi terdesentralisasi (dApps).
Di waktu yang sama, Bank ini juga sempat merilis Stablecoin yang bernama Sygnum Digital CHF (DCHF), yaitu jenis Cryptocurrency yang di patok ke Franc Swiss.
Ia merupakan Stable Coin pertama yang diungkapkan oleh Bank Swiss secara regulasi.
