TechforID – Samsung Electronics melakukan kolaborasi dengan Universitas Korea dalam rangka mendirikan departemen yang sepenuhnya berfokus pada teknologi 6G.
Mulai tahun 2023 nanti, 30 mahasiswa akan diberikan hak istimewa untuk belajar di departemen 6G ini dan belajar secara langsung. Mereka juga dijamin akan dipekerjakan di perusahaan Samsung ketika lulus nanti.
Tidak hanya mendalami teknologi 6G, pihak Samsung juga akan membayar semua biaya terkait pendidikan mereka, seperti biaya sekolah atau kebutuan sehari-hari.
Tujuan akhir dari upaya ini adalah untuk memupuk bakat sejak usia muda, sesuatu yang ingin dilakukan Samsung sejak restrukturisasi perusahaan besar-besaran awal tahun 2022 ini.
Bahkan Presiden perusahaan Samsung sampai berkata :
“Sesuai dengan perubahan di pasar komunikasi di mana teknologi perangkat keras dan perangkat lunak bertemu, kami telah memutuskan untuk mendirikan universitas Korea dan departemen komunikasi generasi berikutnya
Dengan tujuan untuk mengembangkan talenta konvergen yang berspesialisasi dalam sektor telekomunikasi”
Dalam hal teknologi jaringan 6G, Samsung memang berperan sebagai salah satu pelopor penelitan terkait hal itu.
Baca juga : Samsung Ungkap Rencana Bangun Toko 837X di Metaverse
Mereka seringkali berbicara akan perkembangan teknologi 6G di beberapa kesempatan bahkan punya roadmap untuk mengujinya di tahun 2030 nanti.
Meski masih sangat prematur untuk bicara soal 6G mengingat 5G saja belum merata di sebagian besar dunia, namun Samsung ingin satu langkah lebih maju dalam mengembangkan bakat untuk jaringan 6G dari sekarang.
Beberapa perkiraan dalam sektor telekomunikasi, teknologi 6G juga diyakini tidak akan menjadi perhatian utama dalam 10 tahun kedepan atau lebih.
Sebab saat ini ia masih memiliki banyak tantangan dan masih perlu banyak sekali riset dan teknologi bantuan untuk mencapainya.
Akan tetapi, kolaborasi Samsung dengan pihak Universitas Korea tentu sangat bagus untuk prospek jangka panjang dalam riset 6G.
Terutama jika mereka ingin bersaing dengan rivalnya seperti Huawei, Alibaba, ataupun Tencent.
Baca artikel selanjutnya :