TecheforID – Pemerintah Amerika Serikat (AS) melalui Kementerian Perdagangan memasukkan NSO Group ke dalam daftar hitamnya, alias Entity List.
Untuk informasi, NSO Group merupakan perusahaan di balik Pegasus, spyware yang digunakan untuk meretas smartphone berbagai pihak, mulai wartawan, aktivis, sampai pejabat pemerintah.
Mengutip The Verge, Kementerian Peradagangan AS memasukkan NSO ke dalam Entity List lantaran software buatannya mengancam aturan-aturan internasional saat dijual ke pemerintah yang represif.
Diketahui, Pegasus adalah program yang didesain untuk menginfeksi targetnya tanpa ketahuan.
Spyware ini bisa mengakses smartphone target dan mengambil data, seperti SMS, foto, password, dan lain sebagai.
Baca juga: Apple Kewalahan, Spyware Pegasus Temukan Celah Masuk ke iPhone
Pegasus memiliki mekanisme bermacam-macam dan terus berubah, misalnya pada Juli lalu Pegasus bekerja lewat satu SMS yang dikirim ke ponsel korban.
Infeksinya zero click, korban tak perlu membuka pesan, mengklik link, ataupun hal lainnya. Cukup menerima kiriman pesan (atau sebelumnya menyebar lewat satu panggilan telepon di WhatsApp).
Terbaru, nama Pegasus kembali naik daun berkat The Pegasus Project yang mengungkap nama jurnalis, aktivis, bahkan kepala pemerintahan di seluruh dunia. Menjadi daftar orang yang diklaim NSO seharusnya tak menjadi target Pegasus.
Sebelumnya, NSO sempat digugat oleh WhatsApp karena menggunakan celah memata-matai ponsel korban. FBI juga menyatakan kalau Pegasus dipakai untuk meretas ponsel Jeff Bezos, bos Amazon.
Baca artikel selanjutnya: