TechforID – Dalam merealisasikan visi dan misinya membangun metaverse sebenarnya, perusahaan Meta berencana hadirkan layanan iklan 3D di metaverse dengan menggandeng perusahaan Vntana.
Kerja sama ini nantinya akan memungkinkan suatu merek mengunggah model 3D produk mereka ke platform media sosial dan dijadikan iklan.
Iklan 3D sendiri adalah model interaktif yang dapat disentuh dan berinteraksi dengan pengguna, menggerakkan produk untuk melihat semua sudut.
Menurut Vntana, algoritma pengoptimalannya yang dipatenkan adalah kunci keberhasilannya, karena sebagian besar file desain 3D terlalu besar lama untuk dikerjakan.
Namun berkat software dari Vntana, proses ini bisa diotomatiskan sehingga suatu merek bisa menerapkan desain mereka dengan mudah tanpa perlu keahlian 3D.
“Teknologi 3D dan AR dalam iklan online adalah batas berikutnya bagi merek yang ingin terhubung dengan konsumen digital dan merupakan langkah pertama yang bagus ke metaverse,” kata salah satu pendiri dan kepala eksekutif Vntana Ashley Crowder.
Baca juga : Kemenparekraf Investasikan Dana 10 Triliun ke Dunia Metaverse
Kolaborasi perusahaannya dengan Meta menawarkan penyebaran 3D suatu brand ke seluruh platform periklanan Meta dan langkah maju bagi perusahaan Vntana mempromosikan 3D di industri ritel.
Selain itu, teknologi iklan 3D di metaverse juga bisa memberi manfaat bagi si penjual maupun pembeli karena memberikan pemahaman lebih baik tentang suatu produk.
Direktur Meta Reality Labs, pengembangan dan kemitraan bisnis augmented reality Chris Barbour menyatakan pentingnya kemampuan periklanan Facebook dan Instagram.
“3D dan AR membuka pintu baru kemungkinan periklanan untuk merek ritel dan e-niaga, meningkatkan pengalaman pelanggan dari titik akuisisi.” Pungkasnya.
Chris berharap iklan 3D di metaverse nanti bisa membuat para penjual atau brand lebih luas lagi dalam menjangkau target audiens mereka.
Baca artikel selanjutnya :
