Dukung Kemerdekaan Palestina, Iran Pamerkan Drone Barunya Yang Bernama ‘Gaza’
Pengawal Revolusi Iran pada hari Jumat 21 Mei lalu meluncurkan pesawat tempur tanpa awak baru yang dijuluki “Gaza” sebagai penghormatan kepada Palestina.
Kabar ini beredar hanya dalam beberapa jam setelah gencatan senjata antara Israel dan Palestina berlaku.
Di acara pembukaannya, Komandan pengawal Mayor Jendral Hossein Salam mengatakan kalau pesawat tak berawak ini sebagai tanda
“Kehormatan abadi bagi mereka yang hari ini di Gaza melawan invasi dan agresi Zionis”.
Drone bernama Gaza ini katanya mampu membawa sampai 13 Bom saat terbang dengan kecepatan pacu lebih dari 350 KM/jam selama 20 jam.
Pengungkapan itu terjadi pada hari yang sama gencatan senjata antara Israel dan Hamas mulai berlaku setelah 11 hari pertempuran mematikan.
Baca Artikel Lainnya :
Roket yang ditembakkan ke Israel dari Gaza menewaskan 12 orang di negara Yahudi tersebut,
diantaranya termasuk satu anak-anak, seorang remaja dan seorang tentara Israel, dengan satu orang India dan dua orang Thailand di antara mereka yang tewas.
Terdapat 357 orang yang mengalami luka ringan ataupun berat.
Komandan Pasukan Quds Pengawal, Ismail Qaani, awal pekan ini menegaskan kembali dukungan Teheran untuk Palestina melawan Israel melalui panggilan telepon dengan pejabat faksi Islam.
Menurut kabar dari Sepah News, Salami juga meluncurkan sistem radar baru bernama “Quds” (Yerusalem) yang dapat mendeteksi pesawat siluman dalam radius 500 kilometer dan dengan cepat disiapkan dan dipindahkan.
Situs web tersebut menunjukkan versi upgrade dari sistem pertahanan udara yang pada 2019 menembak jatuh drone Global Hawk Amerika Serikat di atas Selat Hormuz setelah diduga melanggar wilayah udara Iran.
“Versi barunya dapat menembakkan rudal jarak pendek canggih dan memerangi ancaman dekat seperti rudal jelajah, drone, helikopter dan bom yang dilepaskan oleh pesawat,” kata Salami.
Pada hari Kamis, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan pesawat tak berawak yang jatuh oleh Pasukan Pertahanan Israel awal pekan ini diluncurkan oleh Iran dan dipersenjatai dengan bahan peledak.
Peristiwa ini akan menjadi kedua kalinya Iran mengirim UAV bersenjata ke Israel.
Dalam kasus serupa pada 2018, sebuah drone diterbangkan dari Suriah ke Israel utara sebelum ditembak jatuh oleh helikopter Israel. Sebagai tanggapan, IDF meluncurkan gelombang serangan terhadap aset Iran di Suriah.
Netanyahu menuduh Iran memberikan dukungan dan bantuan teknis kepada kelompok teror di seluruh Timur Tengah, termasuk Jihad Islam Palestina,
yang menerima sebagian besar dana dari Teheran, serta Hamas, yang juga mendapat senjata dan bantuan lain dari Republik Islam.