TechforID – Membahas masalah seputar Kecerdasan Buatan (AI) tentunya tidak akan habisnya. Sebab percaya atau tidak, sektor ini sedang dikembangkan secara besar-besaran di seluruh dunia untuk beragam tujuan.
Namun akhir-akhir ini, ada satu penelitian terkait AI yang sangat menarik, yakni tentang betapa hebatnya laba-laba (bahkan yang terkecil sekalipun) dalam membentuk jaring untuk sarangnya.
Diterbitkan pada Jurnal Current Biology, sebuah tim ilmuan dari Universitas Johns Hopkins menggunakan AI dan kacamata penglihatan malam (Night Vision) untuk melihat bagaimana Laba-laba membentuk sarangnya.
Hasilnya pun sangat mengesankan, mereka akhirnya berhasil mengungkap kalau laba-laba selama ini memiliki “Koreografi” versinya sendiri dalam membentuk sarangnya.
Proses Laba-Laba Dalam Membuat Jaring Untuk Sarangnya
Selama prosesnya, Andrew Gordus sebagai assiten professor biologi di Universitas tersebut bersama timnya mempelajari 6 laba-laba berjenis penenun Orb (Orb Weaver Spider)
Bentuknya pun terbilang kecil namun ia aktif dimalam hari dan kian menjadi pilihan favorit penelitian para ilmuan.
Setiap malam, laba-laba tersebut ditempatkan dalam kotak kaca plexiglass untuk membangun jaringnya.
Menggunakan cahaya inframerah untuk melihat di malam hari, kamera ini menangkap semua gerakan mereka saat mereka bergerak di sekitar kotak guna membangun jaring mereka.
Disini pun setiap langkah kaki laba-laba tersebut sangat diperhatikan selama berjam-jam untuk dipelajari seperti apa gerakan mereka saat membuat sarang.
Hasil analisis dari perangkat yang digunakan mengungkapkan kalau laba-laba membangun sarangnya dalam tahapan yang terorganisir dengan baik.
Baca Juga : Museum di Singapura Kembangkan Chatbot Berbasis AI Sebagai Pemandu di Situs Webnya
Pertama-tama, mereka menjelajahi ruang dan membangun prototipe. Kemudian mereka membangun bingkai dan jari-jari, atau untaian yang membentang dari tengah ke tepi.
Setelah itu, mereka akan mulai menenun spiral, yang kemungkinan menstabilkan jaring.
Setelah selama berjam-jam membuat sarang, sang laba-laba akhirnya pindah ke posisi tengah jaring untuk menunggu mangsanya terjebak.
“Kami mendefinisikan seluruh koreografi untuk pembuatan jaringnya sebagai tehnik arsitektur yang tak bisa dilakukan sebaik ini oleh jenis hewan lainnya.” Kata Andrew Gordus dalam siaran persnya.
Para Tim peneliti juga menemukan fakta kalau laba-laba menunjukkan gerakan yang sangat relevan satu sama lain, sehingga mereka bisa memprediksi bagian jaring mana yang dibangun hanya berdasarkakan posisi kakinya saja.
“Bahkan jika struktur akhirnya sedikit berbeda, aturan yang mereka gunakan untuk membangun jaringnya tetap sama,” Ungkap Andrew Gordus.
“Mereka semua menggunakan aturan yang sama, menegaskan adanya aturan yang dikodekan di otak mereka. Sekarang kami ingin tahu bagaimana aturan itu dikodekan pada tingkat neuron.” Tambahnya.
Penelitian ini telah membuat tim bertanya-tanya sekaligus takjub bagaimana hewan mungil dengan ukuran otak yang kecil ini mampu membuat sesuatu yang begitu terstruktur dan menakjubkan.
Baca Artikel Selanjutnya :
