TechforID – Cina dalam dunia kripto dikenal akan aksi pengusiran para penambangnya agar menghentikan aktivitasnya di Negara tersebut.
Pemerintah Cina kian membabat habis bisnis para penambang dan memaksa mereka untuk pindah ke Negara lain agar bisa tetap beroperasi.
Meski sudah melakukan hal ini dan mulai mempromosikan Yuan Digital-nya, nyatanya justru timbul masalah baru terkait kasus penipuan (Scam) Yuan Digital.
Salah satu contohnya baru-baru ini terjadi di kawasan Mongolia Dalam. Para polisi di wilayah Batou (Kota terbesar di Mongolia Dalam) telah menangkap seorang tersangka bernama Gao dalam kasus tele-scam yang melibatkan lebih dari 8 juta yuan.
Selama penyelidikan, polisi menemukan uang mengalir ke dompet elektronik (Wallet) tertentu yang kemudian diidentifikasi sebagai wallet Yuan Digital setelah berkonsultasi dengan bank dan perusahaan pembayaran pihak ketiga.
Dalam penggerebekannya, pihak polisi juga menemukan tersangka memfasilitasi pencucian uang melalui Yuan Digital untuk jaringan penipuan di luar negeri, dan menduga adanya kehadiran tersangka lain yang ikut terlibat.
Dan bukan di wilayah Mongolia Dalam saja, ternyata kasus serupa ditemukan juga di propinsi Fujian, Guizhou, Hubei, dan Hunan.
Cina selama ini dikenal sebagai pelopor penggunaan Mata uang digital bank central (CBDC). Mereka kian mengebut pengenalan dan penggunaan Yuan Digital (atau E-Renminbi) di seluruh kawasan hingga lewat ke perbatasan negaranya.
Mengutip sumber anonim dari Financial Times (FT), pemerintah Cina saat ini sedang mengundang salah satu restoran cepat saji disana (Tepatnya McDonald) untuk bergabung dengan proyek tersebut.
Bahkan menurut FT sudah ada beberapa restoran McDonald di Shanghai yang menguji coba hal itu.
Pemerintah Cina konon sampai menekan perusahaan tersebut yang punya cabang juga di wilayah lain, untuk mengikuti jejak kota Shanghai.
Selain sektor makanan cepat saji, Cina juga katanya sedang mempersiapkan Yuan Digital selama pengenalan Olimpiade Musim Dingin Beijing.
Baca Artikel Selanjutnya :
