Apa Itu Smart Contract ?
Smart Contract (Kontrak Pintar) adalah suatu kontrak yang dijalankan sendiri dengan ketentuan perjanjian antar pembeli dan penjual. Bedanya dengan bentuk kontrak yang biasa kita lihat, Smart Contract ditulis ke dalam baris kode.
Lalu kode dan perjanjian yang ada didalamnya ada diseluruh jaringan blockchain terdistribusi dan terdesentralisasi. Kode tersebut juga mengontrol jalannya eksekusi dan transaksinya bisa dilacak namun tidak dapat diubah.
Smart Contract memungkinkan terjadinya transaksi meski dilakukan diantara pihak-pihak berbeda dan anonim tanpa perlu bergantung pada otoritas pusat, sistem hukum, atau mekanisme penegakan eksternal.
Sayangnya Smart Contract maupun teknologi dibaliknya, Blockchain hanya dianggap sebagai dasar Bitcoin semata. Padahal nyatanya ia sudah berkembang jauh melampaui Cryptocurrency.
Baca Artikel Lainnya Tentang Cryptocurrency :
- Menggali Mata Uang Kripto hingga ke Akarnya
- Keuntungan Kriptografi dalam Investasi Kripto
- Tips Aman Berinvestasi Kripto
Seperti Apa Cara Kerja Smart Contract ?
Misalnya, sebuah kontrak dibuat antara importir dan eksportir. Ditulis ke dalam kode dan disimpan di blockchain, hal tersebut menetapkan bahwa eksportir harus mengirimkan 15 Kg buah apel kepada importir pada tanggal tertentu.
Eksportir mengirimkan barang tepat waktu dan menerima pembayaran otomatis. Regulator menggunakan blockchain untuk mempelajari transaksi dan memastikan bahwa semua peraturan dipatuhi.
Contoh yang lebih umum adalah mesin penjual otomatis. Seseorang memasukkan jumlah uang yang diperlukan dan menentukan jumlah barang yang ingin mereka beli.
Setelah mereka memasukkan nomor, mereka menerima item mereka secara otomatis. Mesin penjual otomatis dirancang untuk menghasilkan hasil secara otomatis selama pembeli mengambil langkah-langkah yang diperlukan.
Di luar mesin penjual otomatis, kontrak pintar sudah digunakan. AXA. Maskapai penerbangan asal Negara Prancis ini menggunakan aplikasi bernama Fizzy untuk secara otomatis mengganti penumpang yang penerbangannya terlambat lebih dari dua jam.
Jika penumpang terdaftar, penerbangan terlambat yang memenuhi persyaratan kontrak bertindak sebagai peristiwa pemicu untuk mengeluarkan dana langsung ke penumpang.
Seiring dengan peningkatan teknologi dan industri menyadari potensinya, penggunaan kontrak pintar harus meningkat.