TechforID – Salinan tweet pertama dari mantan bos twitter, Jack Dorsey, berhasil terjual dengan harga hampir 48 juta dolar di pasar Non-Fungible Token (NFT) di Opensea.
Sebenarnya tweet ini sebelumnya sudah dijual Jack kepada Chief Executive Officer dari layanan blockchain Malaysia Bridge Oracle bernama Sina Estavi dengan harga 2,9 juta dolar.
Setelah menjadi pemilik yang sah, Sina menjual kembali versi NFT tweet Jack Dorsey tersebut dan deal dengan harga nyaris 20 kali lipatnya.
Meski terjual, Sina Estavi berjanji akan menyumbangkan sekitar 50 persen hasil penjualannya untuk badan amal Give Directly.
Yakni sebuah badan amal yang memberikan uang tunai kepada orang-orang yang hidup dalam kemiskinan.
Baca juga : Buat Divisi Tim Baru, Twitter Coba Eksplorasi Peluang Blockchain di Platformnya
Uniknya, Jack Dorsey me-retweet aksi NFT Sina tersebut dan menulis “kenapa tidak 99% saja” sambil menyinggung bos Tesla Elon Musk.
Akibat berita ini, Saham twitter dilansir meningkat 27 persen pada senin 4 April lalu. Dimana Elon Musk sendiri ternyata memiliki 9,2% saham di perusahaan tersebut.
Penjualan NFT, atau token yang tidak dapat dipertukarkan, dilansir telah melonjak menjadi sekitar $25 miliar pada tahun 2021.
Fenomena ini, maupun NFT Jack Dorsey yang terjual sempat membuat banyak orang bingung mengapa begitu banyak uang yang dihabiskan untuk barang-barang yang tidak ada secara fisik dan yang dapat dilihat siapa pun secara online secara gratis.
NFT sendiri adalah aset kripto yang merekam kepemilikan file digital seperti gambar, video, atau teks.
Siapa pun dapat membuat, atau “mencetak”, NFT, dan kepemilikan token biasanya tidak memberikan kepemilikan item yang mendasarinya.
Baca artikel selanjutnya :
