TechforID – Kueri pencarian Google Trend untuk kata kunci Bitcoin dan Ethereum menurun sejak pertengahan tahun 2021 hingga kini, sedangkan NFT justru mengalami peningkatan perlahan tapi pasti.
Terbilang aneh karena yang terlihat justru sebaliknya, Bitcoin dan Ethereum kian menjadi topik hangat di berbagai belahan dunia.
Topik-topik tersebut pun beragam, ada yang beranggapan positif, dan ada juga yang berpendapat negatif.
Di Indonesia sendiri, minat untuk pencarian Bitcoin dan Ethereum mengalami fluktuasi yang kian menurun setiap bulannya.
Hal ini biasanya di picu oleh naik dan turunnya harga kedua kripto itu atau adanya event besar yang terjadi dibelahan dunia lain.
Misalnya saja seperti El Savador yang mulai mengadopsi Bitcoin sebagai mata uang yang sah, atau Smart Contract Ethereum yang kian mendapat banyak perhatian perusahaan teknologi.
Beda dengan keduanya, yaitu Non-Fungible Token (NFT) justru mendapat perhatian yang perlahan tapi pasti.
Baca juga : Asosiasi Blockchain Indonesia Incar Potensi NFT Nasional
Aset Non-Fungible Token (NFT) diyakini akan semakin populer seiring dengan meningkatnya minat masyarakat dan perkembangan pesat teknologi digital.
COO Tokocrypto Teguh Kurniawan Harmanda menyebut NFT mulai menjadi sorotan sejak tahun 2021 lalu.
Bahkan ia melihat untuk pertama kalinya topik NFT masuk pencarian terbanyak melebihi kripto di Google Trend secara global pada 2021.
Selain itu, penggemar crypto rela mengeluarkan dolar untuk memiliki NFT yang mereka sukai.
Banyak platform muncul untuk bertindak sebagai perantara pembelian. Di antara yang bagus adalah NBA Top Shot, yang dibuat oleh Dapper Labs.
Sama dengan Bitcoin dan Ethereum yang memiliki kode khusus, NFT tidak dapat diduplikasi.
Karena setiap sebuah karya NFT memiliki kode unik dan menghasilkan nilai secara independen, siapa pun yang juga berpengaruh besar terhadap harga NFT itu sendiri.
Sejauh ini, infiltrasi NFT meluas ke berbagai sektor, termasuk seni, olahraga, real estate virtual, dan bahkan game.
Baca artikel berikutnya :