TechforID – Perusahaan Sony mengumumkan kalau para penelitinya baru saja mengembangkan AI baru bernama GT Sophy yang katanya mampu mengalahkan pembalap manusia terbaik di game Gran Turismo Sport.
Para peneliti menilai kesuksesan GT Sophy dinilai tidak hanya caranya mengatur masalah kecepatan dan waktu reaksi, tetapi juga penguasaan taktik dan strategi balapan.
Menurut seorang professor otomotif di Stanford, J.Christian Gerdes, GT Sophy dilatih menggunakan metode yang dikenal sebagai Reinforced Learning.
Ia pada dasarnya suatu metode melatih AI dimana agen AI dilemparkan ke suatu ruang lingkup tanpa adanya instruksi atau imbalan jika mencapai tujuan tertentu.
Dalam kasus AI GT Sophy di Gran Turismo, para peneliti harus menyusun fungsi imbalan dengan sangat hati-hati.
Misalnya saja menyesuaikan pinalti untuk ketika terjadi tabrakan sambil membentuk gaya mengemudi agresif yang mampu menggertak pembalap lain.
Dengan Reinforced Learning, GT Sophy mampu menavigasi lintasan balah hanya dalam beberapa jam pelatihan.
Setelah sekitar 45.000 jam total pelatihan, GT Sophy mampu mencapai kinerja manusia super di tiga trek sirkuit berbeda.
Baca juga : Bandai Namco Invest Gede-Gedean ke IP Metaverse
Secara detailnya, Input GT Sophy dibatasi pada rasio 10 Hz, sedangkan manusia maksimum secara teoritis 60 Hz.

Maksudnya pada kecepatan tinggi, respon pengemudi manusia jauh lebih mulus jika dibandingkan dengan mesin AI.
Namun dalam hal waktu reaksi, AI GT Sophy mampu merespon peristiwa dalam 23 -30 Ms (milisekon), yang mana rata-rata waktu reaksi teratas para atlit pro 200 – 250 ms.
Untuk mengimbanginya, peneliti menambahkan Artificial Delay, melatih GT Sophy dengan waktu reaksi 100 ms, 200 ms, dan 250ms.
Tapi hasil yang didapat sangat mengejutkan, ketiga tes tersebut mampu mencapai waktu putaran yang manusia super.
GT Sophy sendiri diuji terhadap trio pembalap e-sport ternama seperti Emily Jones, Valerio Gallo, dan Igor Fraga.
Meskipun tidak ada manusia yang mampu mengalahkan AI dalam uji waktu, kecocokan mereka membuat GT Sophy menemukan taktik baru.
Baca artikel selanjutnya :