TechforID – United Arab Emirated (UAE) alias Dubai melakukan larangan penerbangan drone usai mendapat serangan bom di fasilitas minyak dan bandara di ibukota Abu Dhabi.
Larangan ini disampaikan oleh Kementrian Dalam Negeri mereka pada hari sabtu dan berlaku juga untuk pesawat ringat seperti Glider.
Meski tidak menyinggung masalah penyerangan, namun tidak dipungkiri lagi kalau aturan ini sangat terkait dengan itu.
Mengutip dari APNews, Serangan terhadap fasilitas minyak dan bandara di Abu Dhabi tersebut dilaporkan melibatkan rudal balistik dan drone bermuatan bahan peledak.
![Drone UAE](https://www.techfor.id/wp-content/uploads/2022/01/35a.jpg)
Meski ukuran dan modelnya masih tidak diketahui, namun serangan drone di UAE ini diklaim oleh kelompok pemberontak Houthi.
Houthi sendiri merupakan kelompok teroris yang menguasai sebagian besar Yaman yang merupakan tetangga UAE dan selama ini kian berperang dengan pasukan koalisi arab termasuk UAE.
Baca juga : Kartel Narkoba Meksiko Bom Rival Pakai Drone
Sebelum insiden UAE ini terjadi, Pemberontak Houthi juga pernah menggunakan drone kecil dalam sejumlah serangan terhadap negara-negara Arab dalam beberapa tahun terakhir, namun dari semua itu tidak sampai menimbulkan jatuhnya korban,
Tapi yang terjadi di fasilitas minyak dan bandara mulai menunjukan ketegangan dan dilansir menelan 3 korban dan 6 lainnya terluka.
Padahal UEA sendiri sudah menarik pasukan mereka dari Yaman sejak 2019, tetapi masih memasok dan melatih milisi lokal.
Negara ini juga ingin menampilkan dirinya sebagai benteng stabilitas di kawasan itu, dan telah mengubah hubungan diplomatik dalam beberapa tahun terakhir.
Larangan penggunaan drone kemudian dapat membantu UAE menjaga kontrol yang lebih ketat atas langitnya.
APNews mencatat bahwa negara itu sudah membatasi penerbangan di daerah pemukiman dan dekat bandara.
Terlepas dari aturan ini, Kementrian Dalam Negeri mereka j membuat pengecualian untuk kontrak kerja atau proyek komersial.
Baca artikel selanjutnya :