Pemerintah Amerika Serikat (AS) membuat sayembara dengan hadiah USD 10 juta atau sekitar Rp 143 miliar untuk informasi akurat mengenai keberadaan DarkSide.
Mengutip dari BBC, pada bulan Mei grup hacker DarkSide menyerang sistem pipa bahan bakar di pantai timur Amerika Serikat dengan ransomware.
Serangan tersebut menyebabkan kelangkaan bahan bakar lantaran perusahaan Colonial Pipeline harus menghentikan operasional selama beberapa hari. Akhirnya memilih memenuhi kemauan DarkSide dengan membayar tebusan USD 4,4 juta.
“Hadiah sampai USD 10 juta untuk informasi operasi siber jahat yang menyerang infrastruktur penting AS,” cuit pemerintah AS melalui Twitter.
Baca juga: Amerika Serikat Blacklist NSO Group, Pencipta Spyware Pegasus
Analisis menyebutkan DarkSide sudah meraup sedikitnya USD 90 juta dari 47 pihak yang telah menjadi korban. Namun, sebagian uang yang dibayarkan dalam bentuk Bitcoin oleh Pipeline, telah ditarik kembali oleh pemerintah AS.
Hadiah USD 10 juta itu merupakan yang terbesar untuk informasi tentang hacker yang melakukan kejahatan siber. Sebelumnya, iming-iming hadiah tertinggi adalah USD 3 juta untuk seorang bos hacker bernama Evgeniy Bogachev.
DarkSide dicurigai berbasis di Rusia, seperti halnya beberapa hacker lain yang punya modus operandi sama. Pemerintah Rusia kadang tidak mempedulikan permintaan penangkapan oleh negara barat membuat para hacker sukar ditangkap.
“Mereka disebut hidup bebas di Rusia dan aman dari prospek penangkapan dari kepolisian lokal, yang secara rutin mengabaikan tuduhan negara-negara barat terhadap hacker Rusia,” ucap BBC.
Baca artikel selanjutnya: